Kamis, 08 Juni 2017

MUSLIM INDONESIA


1.SEJARAH DAN PERUMUS PANCASILA

😎MUSLIM INDONESIA💞🇮🇩

1.Islam agama yang universal dan diridhai Allah swt.
Mengatur pemeluknya dari urusan dunia dan akhirat,hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sesama makhlukNya,urusan rumah tangga bahkan bernegara dan berakhlak mulia serta cinta tanah air.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ﻋِﻨﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ۗ ﻭَﻣَﺎ ﺍﺧْﺘَﻠَﻒَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ
ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺟَﺎﺀَﻫُﻢُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﺑَﻐْﻴًﺎ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ۗ ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻜْﻔُﺮْ ﺑِﺂﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺮِﻳﻊُ ﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏِ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.
Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa yang ingkar terhadap ayat-ayat
Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.”
[Ali ‘Imran: 19]
2.Mengapa beragama lain ? Semuanya akan kembali kepadaNya dan akan dimintak pertanggung jawaban atas pilihan dan amal perbuatan manusia.
ﺃَﻓَﻐَﻴْﺮَ ﺩِﻳﻦِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺒْﻐُﻮﻥَ ﻭَﻟَﻪُ ﺃَﺳْﻠَﻢَ ﻣَﻦ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ
ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻃَﻮْﻋًﺎ ﻭَﻛَﺮْﻫًﺎ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻳُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ
“Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada
dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]
3.Manusia yang memeluk agama selain Islam akan tertolak dan menjadi orang merugi du akhirat nanti.
ﻭَﻣَﻦ ﻳَﺒْﺘَﻎِ ﻏَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﺩِﻳﻨًﺎ ﻓَﻠَﻦ ﻳُﻘْﺒَﻞَ ﻣِﻨْﻪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ
“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang-orang yang rugi.”
[Ali ‘Imran: 85]
4.Islam agama yang universal dan ilmiyah,mengajarkan kebahagiaan dunia dan akhirat serta selamat dari siksa api neraja
َﺍْﻹِﺳْﻼَﻡُ ﻳَﻌْﻠُﻮْ ﻭَﻻَ ﻳُﻌْﻠَﻰ .
“Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan
ketinggiannya.”
[HR Ad Daruwuthni]
5.Muslim Indonesia menerima islam secara kaffah totalitas sebagai pribadi muslim dan bangsa Indonesia yan berdasarkan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Patuh beragama dan cinta tanah airnya serta menjaga dan bela NKRI dari penjajah asing.
6.Umat Islam sangat toleran terhadap pemeluk agama lain sebagaimana dalam
al-Quran dan as-Sunnah serta sejarah perumusan Pancasila.
Tapi Allah swt mengingatkan kepada kaum muslimin agar waspada terhadap oknum yang tidak patuh terhadap agamanya,orang-orang yahudi dan nasrani sebagaimana ayat dibawah ini.
ﻭَﻟَﻦ ﺗَﺮْﺿَﻰٰ ﻋَﻨﻚَ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮﺩُ ﻭَﻟَﺎ ﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯٰ ﺣَﺘَّﻰٰ ﺗَﺘَّﺒِﻊَ ﻣِﻠَّﺘَﻬُﻢْ ۗ
ﻗُﻞْ ﺇِﻥَّ ﻫُﺪَﻯ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯٰ ۗ ﻭَﻟَﺌِﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻌْﺖَ ﺃَﻫْﻮَﺍﺀَﻫُﻢ ﺑَﻌْﺪَ
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﺎﺀَﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ۙ ﻣَﺎ ﻟَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦ ﻭَﻟِﻲٍّ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺼِﻴﺮٍ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
ridha kepada kamu (Muhammad) sebelum engkau
mengikuti agama mereka. Katakanlah,
‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang sebenarnya).’ Dan jika engkau mengikuti
keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran)
sampai kepadamu, maka tidak akan ada bagimu
Pelindung dan Penolong dari Allah.”
[Al-Baqarah: 120]
7.Islam tidak anti Pancasila,tidak anti kebhinekaan,sangat toleran dan berakhlak mulia dan cinta tanah air.
*Tiga Perumus Pancasila*
1. Mr.Muhammad Yamin
Pada tanggal 29
Mei 1945
Mr.Muhammad
Yamin mengemukakan
pikirannya tentang
dasar negara, yang
terdiri dari:
1)Peri Kebangsaan;
2)Peri Kemanusiaan;
3)Peri Ketuhanan;
4)Peri Kerakyatan; dan
5)Kesejahteraan Rakyat.
2.Prof.Dr.Mr.Soepomo
Pada tanggal 31
Mei 1945 Prof.Dr.Mr.Soepomo tampil berpidato
dihadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya itu
beliau menyampaikan gagasannya mengenai lima dasar negara Indonesia merdeka yang terdiri dari:
1)Persatuan;
2)Kekeluargaan;
3)Keseimbangan lahir batin;
4)Musyawarah; dan
5)Keadilan rakyat.
3. Ir.Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 194 , Ir.Soekarno
menyampaikan pidatonya di hadapan
sidang BPUPKI.Dalam pidato tersebut diajukan
oleh Ir.Soekarno secara lisan usulan lima asas
sebagai dasar Negara Indonesia yang akan
dibentuk,yang terdiri dari :
1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;
2)Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
3) Mufakat atau Demokrasi;
4)Kesejahteraan sosial; dan
5) Ketuhanan yang berkebudayaan.
Panitia Sembilan
BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil untuk membahas rumusan akhir dasar negara
berdasarkan pidato ketiga tokoh itu terutama sekali
gagasan dari Soekarno itu. Panitia kecil itu lalu
membentuk sebuah tim lagi yang terdiri dari
sembilan orang (oleh karena itu disebut juga Panitia
Sembilan) untuk menjalankan tugas tersebut.
Mereka terdiri dari: Soekarno (Ketua), Mohammad
Hatta, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, KH.
Wahid Hasjim, Abdoel Kahar Moezakir, Abikoesno
Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, dan Alexander
Andries Maramis.
Alexander Maramis adalah satu-satunya wakil
Kristen di panitia perumus dasar negara itu.
...
Kesaksian Mohammad Hatta tentang Pentingnya
Peran Soekarno atas Lahirnya Pancasila
Betapa pentingnya peran Soekarno di dalam
perumusan dasar negara Pancasila itu juga ditulis
dengan lugas oleh Mohammad Hatta di buku otobiografinya itu, yang saya rangkum menjadi
sebagai berikut:
Pada Mei 1945 dibentuk suatu panitia dengan
nama Panitia Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, dengan anggota sekitar 60 orang. Ketuanya adalah dr. Radjiman
Wediodinigrat.
Pada 29 Mei 1945 sidang panitia pertama kali dibuka oleh dr. Radjiman Wediodinigrat dengan
pidatonya yang ringkas, ia mengajukan pertanyaan
kepada semua anggota panitia: negara yang akan kita bentuk ini, apa dasar negaranya?
Sebagian besar anggota tidak mau menjawab
pertanyaan itu karena khawatir akan menimbulkan
pertikaian filosofis.
Pada hari ketiga sidang, terjadi perdebatan cukup
tajam antara golongan yang ingin mendirikan
negara Islam dengan golongan yang ingin negara yang bebas dari pengaruh agama. Hanya Soekarno
yang menjawab pertanyaan Ketua Radjiman.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno pidato selama sekitar satu jam, dengan inti pembicaraan mengenai
Pancasila. Pidato itu disambut dengan tepuk
tangan yang riuh. Hal itu dianggap sebagai suatu
persetujuan.
Ketua Radjiman mengangkat suatu panitia kecil
yang di dalamnya duduk semua aliran: Islam,
Kristen, dan mereka yang dianggap ahli konstitusi,
untuk merumuskan kembali pokok-pokok pidato
Sukarno itu.
Panitia kecil itu menunjukkan sembilan orang di
antara mereka untuk merumuskankembali pidato
Soekarno yang kemudian diberi nama Pancasila.
Menurut Soekarno, kelima sila itu urutannya
adalah: Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme
atau Perikemanusiaan; Demokrasi; Keadilan Sosial;
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dari gagasan Soekarno itu, Panitia Sembilan yang
diketuai oleh Soekarno juga merumuskan Pancasila
menjadi sebagai berikut:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila
pertama, sebagai sila yang mempersatukan
seluruhnya. Sila kedua diganti menjadi sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila ketiga
disebut Persatuan Indonesia, untuk menegaskan
kepada orang-orang Jepang bahwa Indonesia mau
bersatu, tidak mau dibagi-bagi, sila keempat itu
adalah sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan
Perwakilan, sila kelima ialah sila Keadilan Sosial.
Sampai pada ketika adanya kelompok Kristen dan
non-Islam lainnya yang menyampaikan
keberatannya terhadap bunyi sila pertama tentang
syariat Islam dari Piagam Jakarta itu, yang
diselesaikan dengan sangat bijaksana, penuh
toleransi dan kompromo demi persatuan dan
kesatuan NKRI yang baru merdeka itu, dengan
menghilangkan tujuh kata pada sila tersebut
sebagaimana sudah disinggung di atas.
Dari uraian sejarah tersebut di atas, dapat
diketahui bahwa hubungan antara Piagam Jakarta
dengan Pancasila yang sejak Indonesia merdeka
telah dijadikan dasar negara itu adalah bahwa
Piagam Jakarta adalah rumusan awal dari para
pendiri bangsa ini untuk dijadikan dasar negara,
kemudian dalam perkembangannya menjelang
pengesahannya, para pendiri bangsa ini sadar
sepenuhnya bahwa negara yang baru mereka
bentuk itu terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa, agama, etnis, dan antargolongan (plularis),
oleh karena itu dasar negara yang digunakan juga
harus bebas dari diskriminatif, yang hanya berlaku
bagi satu golongan tertentu saja, sekalipun ia
mayoritas. Maka itu dengan dasar pemikiran yang
sangat bijaksana, toleran, dan kompromi, para
pendiri bangsa ini, termasuk dari para ulama,
sepakat menghapuskan tujuh kata dari sila pertama
yang ada di Piagam Jakarta itu.
Sumber:
Wallah a`lam bishawab
ISLAM
AGAMA UNIVERSAL DAN DIRIDHAI ALLAH SWT
MENGAJARKAN KESHALIHAN PRIBADI DAN SOSIAL SERTA CINTA TANAH AIR
ISLAM
TIDAK ANTI PANCASILA
TIDAK ANTI BHINEKA
SANGAT TOLERAN
RAHMATAN
LIL AALAMIIN.
WASSALAM
ANAK BANGSA
😎💞🇮🇩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman