Kamis, 08 Juni 2017

KEJUJURAN PUASA


8.Taushiyah Ramadhan
😎PUASA DAN KEJUJURAN🌕🌕🌕

1.Puasa ramadhan meningkatkan taqwa.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻛَﻤَﺎ
ﻛُﺘِﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi
orang-orang yang bertakwa. ”
(QS. Al Baqarah: 183).
2.Amal shalih dapat menghapus fitnah...
ﻓِﺘْﻨَﺔُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻓِﻲ ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻭَﻣَﺎﻟِﻪِ ﻭَﻭَﻟَﺪِﻩِ ﺗُﻜَﻔِّﺮُﻫَﺎ
ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﻭَﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻭَﺍﻟْﺄَﻣْﺮُ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ
ﻭَﺍﻟﻨَّﻬْﻲُ ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ
“Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan
seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu
akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah,
amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi
mungkar (melarang dari kemungkaran) .”
[HR ALBukhari dan Muslim]
3.Perintah bertqwa dan menjadi orang jujur.
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan hendaklah kalian beserta orang-
orang yang jujur. ”
(Q.S. At Taubah: 119)
4.Kejujuran modal menuju jalan surga.
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﺼِّﺪْﻕِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺼِّﺪْﻕَ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟﻰَ
ﺍﻟﺒِﺮِّ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﺒﺮَّ ﻳَﻬْﺪِﻱْ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺰَﺍﻝُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻳَﺼْﺪُﻕُ ﻭَﻳَﺘَﺤَﺮَّﻯ
ﺍﻟﺼِّﺪْﻕَ ﺣَﺘﻰَّ ﻳُﻜْﺘَﺐَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻِﺪِﻳْﻘﺎً ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟﻜَﺬِﺏَ ﻓَﺈِﻥَّ
ﺍﻟﻜَﺬِﺏَ ﻳَﻬِﺪِﻯ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻔُﺠُﻮْﺭِ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻔُﺠُﻮْﺭَ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟﻰَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺰَﺍﻝُ
ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻳَﻜْﺬِﺏُ ﻭَﻳﺘَﺤَﺮَّﻯ ﺍﻟﻜَﺬِﺏَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻜْﺘَﺐَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻛﺬﺍﺑﺎً ﺭﻭﺍﻩ
ﻣﺴﻠﻢ .
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah :
Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu
menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu
menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa
jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi
Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh
kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu
menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu
menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa
berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis
disisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim)
*Kedudukan Kejujuran*
Ibnu Qayyim berpendapat bahwa jujur adalah sifat yang membuat seseorang menjadi terhormat. Dari
sana akan muncul seluruh derajat para pencari kebenaran dan jalan yang paling lurus. Orang yang
tidak menitinya akan celaka. Kejujuran membedakan
antara orang munafik dan orang mukmin serta
penduduk surga dan penduduk neraka. Kejujuran adalah pedang Allah swt. di muka bumi. Pedang tersebut tidak akan pernah diletakkan pada sesuatu,
kecuali iamematahkannya dan tidak akan berhadapan
dengan yang batil kecuali ia akan melawan dan menumbangkannya.
*Kisah Kejujuran*
Suatu hari bocah cilik bernama Abdul
Qodir Jailani berkata pada ibunya:”Ibu ijinkan aku ke
Bagdad untuk belajar dan berziarah pada orang-orang
shalih. Sang ibu terheran-heran mendengar
permintaan anaknya. Sambil menangis pilu ia
berkata:”Mengapa engkau berkata begitu anakku?”.
Lalu Abdul Qadir menjelaskan keinginanya untuk
menuntut ilmu.
Dengan berat hati, akhirnya sang ibu
melepaskan Abdul Qadir pergi. “Hai anakku,`
berangkatlah!Engkau telah aku titipkan pada Allahu”
ujarnya. Tak lupa sang ibu memberi uang sebesar 40
dinar yang disimpan didalam saku baju.” Jangan lupa
pesan ibu. Selalulah berkata benar dan berlaku jujur
dalam keadaan apapun,”tambah sang ibu. Abdul
Qadir pun pamit dan segera bergabung dengan kafilah
menuju bagdad.
Baru saja mereka meninggalkan kota
Hamdan, tiba-tiba mereka dikepung segerombolan
perampok. Kawanan perampok itu serta merta
melucuti semua harta yang ada dalam kafilah itu.
Anehnya kawanan perampok itu tidak mengusik
sedikitpun Abdul Qadir Jaelani. Hal ini membuatnya
terheran-heran.
Tiba-tiba seorang perampok yang tengah
melintas didepannya bertanya,”Hai orang fakir, engkau
mempunyai apa?”
“Ada uang yang terjahitdalam saku dibawah ketiakku,”
jawab Abdul Qadir.
Perampok itu mengira Abdul Qadir
mengejeknya, karena itu dia segera berlalu tanpa
berbuat apa-apa. Tak lama kemudian muncul lagi
perampok lainnya dan bertanya sebagaimana
perampok pertama tadi. Abdul Qadir pun menjawab
sejujurnya.
Setelah semua harta kafilah itu mereka
lucuti, Kawanan membagi harta jarahan disebuah bukit
yang tak jauh dari situ.Disitu patra perampok
menyampaikan apa yang mereka lihat dari Abdul
Qadir. Melihat hal itu kepala perampok merasa heran.
Lalu ia bertanya kepada Abdul Qadir,” apakah yang
anda bawa?”
” 40 dinar,” jawab Abdul Qadir
“Di manakah itu?” tanyanya kemudian
” Terjahit dalam saku dibawah ketiakku.”
Disaksikan anak buahnya, kepala perampok
itu memeriks Abdul Qadir. Setelah mendapatkan apa
yang dikatakan itu benar mereka bertanya,” Mengapa
engkau mengatakan yang sebenarnya?”
” Karena ibuku berpesan supaya selalu berkata benar
dan jujur dan aku tidak menyalahi janjiku ,” jawab
Abdul Qadir jailani mantap.
Tiba-tiba pimpinan perampok itu menangis.
“Engkau tidak menkhianati janjimu pada ibumu,
sedang kami telah bertahun-tahun menyalahi dan
melanggar larangan Allah. Maka sejak hari ini kami
bertaubat pada Allah,”tuturnya.
Melihat tindakan pimpinannya, semua
perampok itu ikut bertaubat. Mereka berkata, “Engkau
pimpinan kami dalam perampokan. Maka engkau
jauga pimpinan kami dalam bertobat.” Setelah itu
mereka mengembalikan harta rampokan kepada
pemiliknya. Mereka juga berjanji tak akan mengulangi
perbuatan dosa lagi.
SELAMAT BERPUASA
WASSALAM
AKHIIKUM FILLAH
😎😊😍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman