Kamis, 06 Oktober 2016

BERHAJI DAN BERSEDEKAH


*SOAL DAN JAWAB KAJIAN TAFSIR (Jamaah Sendiri)*

1.Mana yang utama memenuhi panggilan haji ke dua atau memberi pertolongan kepada kaum dhuafa ?
2.Apa maksud lillahi,billahi dan fillahi ... ? 3.Bagaimana cara shalat yang bisa mencegah perbuatan keji dan munkar ?
4.Apa hikmah perintah shalat dan qurban dalam surat alkautsar ? trims. 13/8/2016.
*
*Ustadz menjawab:* 1.HUKUM HAJI DAN SEDEKAH                      ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺣِﺞُّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﻣَﻦِ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ ﻭَﻣَﻦْ
ﻛَﻔَﺮَ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻏَﻨِﻲٌّ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. ” (QS.
Ali Imron: 97).
Hukum menunaikan ibadah haji wajib bagi yang mampu hanya satu kali dalam hidup sedangkah haji berikutnya hukumnya sunnah .
2. HUKUM SEDEKAH 
              ﺇﻧَّﻤﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻷﺭﺑﻌﺔ ﻧﻔﺮ  : ﻋﺒﺪ ﺭﺯﻗﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎﻻً ﻭﻋﻠﻤﺎً ﻓﻬﻮ ﻳﺘﻘﻲ ﻓﻴﻪ
ﺭﺑﻪ ﻭﻳﺼﻞ ﻓﻴﻪ ﺭﺣﻤﻪ، ﻭﻳﻌﻠﻢ ﻟﻠﻪ ﻓﻴﻪ ﺣﻘﺎً ﻓﻬﺬﺍ ﺑﺄﻓﻀﻞ ﺍﻟﻤﻨﺎﺯﻝ
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba
yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman
terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam
menggunakan  dan ia gunakan untuk
menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat
hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba
yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata:
“Hasan shahih”).
Hukum bersedekah itu sunnah dan sebaik baik kedudukan seorang hamba serta faedahnya disamping untul diri sendiri juga untuk orang lain. Dengan demikian, lebih utama bersedekah dari pada menunaikan ibadah haji yang kedua menurut sudut pandang asas manfaat.
Tetapi jika dilihat dari sisi pelaksanaan lebih berat ibadah haji dari pada bersedekah. Sungguhpun demikian,sebaiknya para hujjaj yang berulang ulang berhaji lebih sering bersedekah dan membantu orang lain dengan ikhlas sehingga tampak kemabruran hajinya. wallah a`lam bishawab.      
3.Makna dan Kiat Shalat Khusyu`?
ﻗَﺪْ ﺃَﻓْﻠَﺢَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥ
َ ‏( 1‏) ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺻَﻠَﺎﺗِﻬِﻢْ ﺧَﺎﺷِﻌُﻮﻥَ
‏( 2‏)
Artinya : Sungguh mendapat kemenangan orang-orang yang
beriman, dimana dalam shalat mereka dalam keadaan
khusyu’ (Al-Mukminun : 1-2)
ﻭﻻ ﺗﻜﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﺎﻓﻠﻴﻦ
Artinya : Janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai. (Q.S. al-A’raf : 205)
dan hadits dari Zaid bin Khalid sesungguhnya
Nabi SAW bersabda :
ﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﻓﺄﺣﺴﻦ ﻭﺿﻮﺀﻩ، ﺛﻢ ﺻﻠﻰ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻻ ﻳﺴﻬﻮ
ﻓﻴﻬﻤﺎ ﻏﻔﺮ ﻟﻪ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ
Artinya : Barangsiapa berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya,
kemudian shalat dua raka’at dimana dia tidak lalai
pada kedua rakaat itu, maka diampuni dosa-dosanya
yang sudah lalu. (H.R. Abu Daud).
Pelajaran ayat tsb mengkhabarkan bahwa beruntunglah orang orang beriman dan mereka yang khusyu` dalam shalatnya,tenang dalam shalat,banyak mengingat Allah dan memahami bacaan shalat dengan benar. Sesudah shalat mereka cepat bertaubat,rendah hati,banyak dzikrulkah dan sanggub mencegah perbuatan keji dan munkar.
Makna Khusyu’ ?
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya
mengatakan bahwa Khusyu’ adalah: “Ketenangan,
tuma’ninah, pelan-pelan, ketetapan hati, tawadhu’,
serta merasa takut dan selalu merasa diawasi oleh
Allah Azza wa Jalla.”
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa
Khusyu’ adalah: “Menghadapnya hati di hadapan Robb
Azza wa Jalla dengan sikap tunduk danrendah
diri.” (Madarijusslikin 1/520 ).
*Kiat Khusyu`.*
Pertama sebelum shalat: Terpenuhi syarat syarat shalat. Bersih badan dari hadats dan bersih hati dari selain Allah,banyak dzikrulkah.
Kedua sedang shalat: Terpenuhi rukun shalat. Fokus mengingat Allah swt,memahami bacaan shalat dengan benar. Ketiga usai shalat: Rendah hati,segera bertaubat jika berbuat dosa dan sanggup meniggalkan perbuatan keji dan munkar serta istiqamah beramal shalih. Wallah a`lam bishawab.13/8/2016. Bersambung...
[08:44, 8/25/2016] umar fauzi kasmudik: *SOAL dan JAWAB*
no 4: Kedudukan Shalat dan Qurban ? Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Nikmat yang berlimpah. 3.Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (al Kautsar:2/3).
ﻗُﻞْ ﺇِﻥَّ ﺻَﻠَﺎﺗِﻲ ﻭَﻧُﺴُﻜِﻲ ﻭَﻣَﺤْﻴَﺎﻱَ ﻭَﻣَﻤَﺎﺗِﻲ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ
ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ‏( 162‏) ﻟَﺎ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪُ ﻭَﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺃُﻣِﺮْﺕُ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺃَﻭَّﻝُ
ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ‏( 163 ) }
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah)” (QS Al-An’am: 162-163).
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ
– ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ –
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ‏« ﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ
ﺫَﺑَﺢَ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ، ﻭَﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﻘَﺪْ ﺗَﻢَّ ﻧُﺴُﻜُﻪُ ،
ﻭَﺃَﺻَﺎﺏَ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu , ia berkata
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Barangsiapa yang menyembelih qurban sebelum
shalat (Idul Adha), maka ia berarti menyembelih untuk
dirinya sendiri. Barangsiapa yang menyembelih setelah
shalat (Idul Adha), maka ia telah menyempurnakan
manasiknya dan ia telah melakukan sunnah kaum
muslimin.”[ HR Bukhari]
Kedudukan shalat dalam islam sangat agung dan menentukan amal ibadah lainnya. Jika baik shalatnya maka baik pula amal ibadah lainnya atau sebaliknya. Diantara hikmah shalat adalah dzikir yang agung, menghabus dosa,mengangkat derajat,tiangnya agama dll.
*Hukum Qurban ?*
Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:
Pertama , wajib bagi orang yang berkelapangan. Ulama
yang berpendapat demikian adalah Rabi’ah (guru Imam
Malik), Al Auza’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad dalam
salah satu pendapatnya, Laits bin Sa’ad serta sebagian
ulama pengikut Imam Malik.
Pendapat kedua menyatakan Sunnah Mu’akkadah
(ditekankan). Dan ini adalah pendapat mayoritas ulama
yaitu Malik, Syafi’i, Ahmad, Ibnu Hazm dan lain-lain. Jadi kedudukan dan hikmah shalat dan qurban adalah membentuk keikhlasan ibadah dan membersihkan hatu dari rasa bakhil,membentuk jiwa yang pandai bersyukur dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. serta menyambung kebaikan keturunan. Shalat  Tapi enggan berqurban maka akan terputus keberkahan hidup atau sebaliknya.
Demikian juga jika seseorang membenci Rasulullah saw/ajaran/al islam atau menghinanya maka hakekatnya ia telah terputus kebaikannya. Jadi shalat dan qurban merupakan simbol agungnya rasa syukur kepada Allah dan keberkahan hidup dan keturunan.
Wallah a`lam nishawab. Ya Allah jadikan kami keluarga yang pandai bersyukur dengan menegakkan shalat dan kemudahan berqurban serta berkahi kehidupan kami dan keturunan kami... Aamiin. Bersambung...

1 komentar:

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman