Selasa, 24 Mei 2016

AZAB KUBUR





Azab Kubur * Menurut Islam

Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah Sepakat beri'tiqad bahwa orang-orangutan kafir Dan orang-orangutan beriman Yang berbuat maksiat akan mendapat Azab Kubur DENGAN kehendak Allah. Yang revoked DENGAN Kubur here Adalah alam barzakh, Bukan Hanya kuburan Saja. Disebutkan Azab Kubur, KARENA mengingat ghalib (Kebiasaan). Keyakinan seperti Penyanyi Sesuai DENGAN Keterangan Ahmad al-Shawi, shalat Seorang ulama Ahlussunnah wal Jama'ah bermazhab Maliki, Yaitu:
"Termasuk Yang wajib mengimaninya Adalah membenarkan Azab Kubur. Yang revoked DENGAN qubur Adalah alam barzakh. Disandarkan ditunjukan kepada Kubur, KARENA ITU merupakan Kebiasaan. JIKA Bukan KARENA mengingat Kebiasaan, Maka SETIAP mayat Yang diiradah Oleh Allah mengazabnya, Allah akan mengazabnya, baik dikubur ATAU TIDAK, meskipun dia has dimakan Oleh Binatang ATAU has Terbakar ataupun has diterbang di Udara "0,1

Keterangan ulama berbaring Mengenai Azab Kubur, ANTARA berbaring:
1. Imam an-Nawawi mengatakan:
"Dalam bab Penyanyi (Bab sunat Ta'auz Dari Azab Kubur Dan Azab Jahannam Dari Kitab Shahih Muslim) can be dipahami Penetapan Azab dan fitnah Kubur. Penyanyi Adalah mazhab ahlul haq, khilaf DENGAN Mu'tazilah. "2

2. Muhammad Amin al-Kurdi mengatakan:
"Termasuk Yang wajib dii'tiqadkan Adalah Azab Kubur Dan nikmatnya." 3
3. Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah has menulis Muqaddimah untuk review kitab Al-Baihaqi, istbat 'Azb al-Qabri, hearts Muddimah tersebut, beliau mengatakan:
"Sepakat Ahlussunnah wal Jama'ah bahwa Manusia ditanyai di hearts kuburannya Dan diberi nikmat ATAU Azab di dalamnya. Itu Terjadi differences ruh Dan jasad. "4

4. Imam al-Ghazali, Penghasilan kena pajak Menyebut I'tiqad adanya Azab Kubur sebagai pokok Kepercayaan agama, beliau Berkata:
"Telah Masyhur Dari Rasulullah SAW Dan Salaf al-Shalih TENTANG Isti'azah (Minta Perlindungan Dari Azab Kubur) Dan ITU memungkinkan, Oleh KARENA ITU, wajib membenarkannya." 5
Kewajiban mengi'tiqad adanya Azab Kubur Penyanyi KARENA Banyak ayat al-Qur'an Dan hadits mutawatir Yang Menjadi dalil penetapannya. Pengarang Syarah al-aqidah al-Thahawiyah mengatakan:
"Sesungguhnya hadits Rasulullah SAW Mengenai Penetapan Azab Kubur Dan nikmatnya Bagi ahlinya Adalah mutawatir. Demikian also Pertanyaan doa Malaikat (hearts Kubur). Oleh KARENA ITU, wajib mengi'tiqad Penetapan Azab Kubur Dan mengimaninya "6

Al-Baihaqi, hearts Kitab istbat 'Azb al-Qabri has mengumpulkan hadits-hadits Yang menunjukan ditunjukan kepada adanya Azab Kubur Yang diriwayat Oleh Tiga Puluh sembilan sahabat Nabi. Tabi'in Dan Tabi 'al-tabi'in Yang meriwayat Dari mereka melebihi Dari Jangka Waktu para sahabat Nabi tersebut.7

Dalil-dalil adanya Azab Kubur dalam al-Qur'an, ANTARA berbaring:
1.Firman Allah QS al-An'am: 93

ولو ترى إذ الظالمون في غمرات الموت والملائكة باسطو أيديهم أخرجوا أنفسكم اليوم تجزون عذاب الهون بما كنتم تقولون على الله غير الحق وكنتم عن آياته تستكبرون
Artinya: Sekiranya kamu Melihat hal di Waktu orang-orangutan Yang zalim berada hearts Tekanan sakratul maut, sedang para Malaikat memukul DENGAN tangannya, (Sambil Berkata): "keluarkanlah nyawamu". . Di hari Penyanyi kamu Dibalas Dengan siksa Yang Sangat menghinakan, KARENA kamu Selalu mengatakan Terhadap Allah (perkataan) Yang TIDAK Benar Dan (KARENA) kamu Selalu menyombongkan Diri Terhadap ayat-ayat-Nya (QS al-An'am: 93)

Penyanyi merupakan perkataan Yang diajukan ditunjukan kepada mereka PADA Saat mati. Para Malaikat mengabarkan bahwa PADA Saat ITU orang-orangutan Yang dhalim ITU diberi Pembalasan, Berupa penyiksaan Yang hina. Seandainya siksaan ITU Ditunda Hingga kiamat Tiba, Sungguh TIDAK dikatakan: "Di hari Penyanyi Kalian di balas". Ibnu Abbas PADA ketika menjelaskan ayat di differences, mengatakan:
"INI Adalah PADA ketika maut" 8

2.Firman Allah QS al-Sajdah: 21
ولنذيقنهم من العذاب الأدنى دون العذاب الأكبر لعلهم يرجعون
Artinya:. Dan Sesungguhnya Kami merasakan ditunjukan kepada mereka sebagian Azab Yang Dekat (di Dunia) SEBELUM Azab Yang LEBIH gede (di akhirat), Mudah-mudahan mereka Kembali (ke jalan yang Benar) (QS al-Sajdah: 21)

3.Firman Allah QS Thaha: 124
ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشة ضنكا ونحشره يوم القيامة أعمى
Artinya: Dan barangsiapa berpaling Dari Peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan Yang sempit, Dan Kami akan menghimpunkannya PADA hari kiamat hearts keadaan buta (QS Thahaa: 124)

Berkata Jalalain:
"Ditafsirkan
معيشة ضنكا hearts hadits DENGAN Azab orangutan kafir hearts kuburnya." 9

4.Firman Allah Yang mengisahkan kaum Fir'un hearts QS al-Mukmin: 46
النار يعرضون عليها غدوا وعشيا ويوم تقوم الساعة أدخلوا آل فرعون أشد العذاب
Artinya: Kepada mereka dinampakkan neraka PADA pagi Dan petang Dan PADA hari terjadinya Kiamat. (Ditunjukan kepada Malaikat Dikatakan): "Masukkanlah Fir'aun Dan kaumnya Ke hearts Azab Yang Sangat keras (QS Ghafir: 46)

Al-Qurthubi mengatakan:
"Jumhur ulama mengatakan bahwa penampakan neraka ITU Terjadi di alam barzakh" 10
5. Firman Allah Yang mengisahkan kaum Nuh hearts QS Nuh: 25

مما خطيئاتهم أغرقوا فأدخلوا نارا فلم يجدوا لهم من دون الله أنصارا
Artinya:. Disebabkan Kesalahan-Kesalahan mereka, mereka Tenggelam Lalu dimasukkan Ke neraka, Maka mereka TIDAK mendapat penolong-penolong Bagi mereka selain Dari Allah (QS Nuh: 25)

Huruf 'fa' berurutan menunjukkan, Maka MASUK neraka tersebut sehabis Tenggelam Yang Terjadi di alam barzakh, SEBELUM hari qiamat.

Hadits-hadits Yang membicarakan TENTANG Azab qubur, ANTARA berbaring:
Hadits-hadits Mengenai Azab Kubur Adalah hadits ahad tetapi besarbesaran termasuk hearts mutawatir Dari Sudut Makna, Yaitu ANTARA berbaring:
1. Sabda Rasulullah SAW:
إذا فرغ أحدكم من التشهد الآخر فليتعوذ بالله من أربع من عذاب جهنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن شر المسيح الدجال
Artinya: Apabila Seseorang kamu has Selesai Dari tasyahud Akhir, Maka hendaklah berlindung DENGAN Allah Dari empat dalam, Yaitu Dari Azab jahannam, Azab Kubur, fitnah kehiduapan Dan Kematian Dan keburukan al-Masih al-Dajjal. (HR Muslim) 11

2. Hadits Riwayat Aisyah ra, beliau Berkata:
دخلت على عجوزان من عجز يهود المدينة. فقالتا: إن أهل القبور يعذبون في قبورهم. قالت: فكذبتهما. ولم أنعم أن أصدقهما. فخرجتا. ودخل علي رسول الله صلى اله عليه وسلم فقلت له: يا رسول الله! إن عجوزين من عجز يهود المدينة دخلتا على. فزعمتا أن أهل القبور يعذبون في قبورهم. فقال "صدقتا. إنهم يعذبون عذابا تسمعه البهائم". قالت: فما رأيته, بعد, في صلاة, إلا يتعوذ من عذاب القبر.
Artinya: Dua orangutan nenek yahudi Madinah Datang kepadaku. Keduanya Berkata: Penghuni Kubur akan disiksa di hearts kuburnya. Aku pun menganggap keduanya TIDAK Benar. Aku merasa TIDAK Senang membenarkan perkataan keduanya, kemudian keduanya Keluar. Kemudian Rasulullah saw. Datang menemuiku Dan aku Berkata: Wahai Rasulullah, doa orangutan nenek yahudi Madinah Datang kepadaku, mereka meyakini bahwa Penghuni Kubur akan disiksa di hearts kuburnya. Beliau Menjawab: Mereka Benar. Sesungguhnya Penghuni Kubur akan disiksa DENGAN siksaan Yang can be didengar Oleh Hewan Ternak. Penghasilan kena pajak ITU aku lihat beliau Selalu mohon Perlindungan Dari Siksa Kubur SETIAP salat. (HR Muslim) 12

3. Hadits Riwayat Bukhari:
مر النبي صلى الله عليه وسلم على قبرين فقال إنهما ليعذبان وما يعذبان من كبير ثم قال بلى أما أحدهما فكان يسعى بالنميمة وأما أحدهما فكان لا يستتر من بوله قال ثم أخذ عودا رطبا فكسره باثنتين ثم غرز كل واحد منهما على قبر ثم قال لعله يخفف عنهما ما لم ييبسا
Artinya: Rasulullah SAW PERNAH melewati doa kuburan, beliau bersabda: "Sesungguhnya keduanya ITU sedang diazab Dan mereka Berdua tidaklah diazab disebabkan dosa-dosa gede Yang mereka lakukan tetapi disebabkan shalat Seorang mereka memecah belahkan 'masyarakat DENGAN adu domba Dan shalat Seorang Lagi TIDAK can be Menutup udara kencingnya. Kemudian Rasulullah mengambil kayu gaharu Yang Belum kering Dan membelah doa. Kemudian memancang keduanya PADA Kubur. Kemudian beliau bersabda: "Mudah-mudahan meringankannya selama Belum kering kedua kayu ITU. (HR Bukhari) 13

4. Berkata Aisyah ra
فما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم بعد صلى صلاة إلا تعوذ من عذاب القبر
Artinya: Tidak PERNAH aku Melihat hal Rasulullah SAW kecuali berdo'a berlindung Dari Azab qubur Penghasilan kena pajak shalatnya (HR Bukahri) 14

5. Banyak Lagi hadits Rasulullah SAW Yang menjelaskan adanya Azab Kubur.

DAFTAR PUSTAKA
1.Ahmad al-Shawy, Syarah al-Shawy ala Jauharah al-Tauhid, Dar Ibnu Katsir, Beirut, Hal. 96
2.An-Nawawi, Syarah Muslim, Dar Ihya al-Turatsi al-Araby, Beirut, Juz. V, Hal. 85
3.Muhammad Amin al-kurdy, Tanwirul Qulub, Thaha Putra, Semarang, Hal. 58
4.Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah, Muqaddimah Itsbat 'Azb al-Qabri lil Baihaqi, Darul Furqan, Hal. 8
5.Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, Thaha Putra, Semarang, Juz. Aku, Hal. 114
6.Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah, Muqaddimah Itsbat 'Azb al-Qabri lil Baihaqi, Darul Furqan, Hal. 11
7.Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah, Muqaddimah Itsbat 'Azb al-Qabri lil Baihaqi, Darul Furqan, Hal. 11
8.Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah, Muqaddimah Itsbat 'Azb al-Qabri lil Baihaqi, Darul Furqan, Hal. 10
9.Jalalain, Tafsir al-Jalalain, hearts Tafsir al-Shawy, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Juz. III, Hal. 68
10.Dr. Syarf Mahmud al-Qudhah, Muqaddimah Itsbat 'Azb al-Qabri lil Baihaqi, Darul Furqan, Hal. 11
11.Imam Muslim, Shahih Muslim, Maktabah Dahlan, Indonesia, Juz. Aku, Hal. 412, hadits No: 588
12.Imam Muslim, Shahih Muslim, Makatabah Dahlan, Juz. Aku, Hal. 411, No. Hadits: 586
13.Bukhari, Shahih Bukhari, Dar Thauq an-Najh, Juz. II, Hal. 99, No. Hadits: 1378
14.Bukhari, Shahih Bukhari, Dar Thauq an-Najh, Juz. II, Hal. 98, No. Hadits: 1372

Sumber:http://kitab-kuneng.blogspot.co.id
Jakarta 24/5/2016
READ MORE - AZAB KUBUR

Senin, 23 Mei 2016

PERJALANAN RUH






SETAN GENTAYANGAN BUKAN RUH
DI lingkungan masyarakat sudah terkenal sekali dengan adanya roh gentayangan. Mereka percaya bahwa orang yang sudah mati bisa hidup kembali berupa roh. Mereka juga beranggapan bahwa orang yang matinya tidak wajar seperti bunuh diri ataupun di bunuh orang lain maka arwahnya penasaran. Arwah tersebut akan meminta sesuatu agar arwahnya bisa tenang. Namun, adakah arwah gentayangan dalam Islam?
Tentang arwah gentayangan atau hantu ini merupakan opini yang salah kaprah. Bukan persoalan ada tidak orang yang telah diganggu oleh hantu tersebut, tetapi dalam hal mengalamatkan siapakah yang menakut-nakuti itu.
Memang ada riwayat yang menyebutkan adanya ruh manusia yang melihat bagaimana orang-orang yang masih hidup memperlakukan jasadnya.
Seperti yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Nabi SAW bersabda, “Jika jenazah telah siap, kemudian kaum lelaki memikulnya di atas pundak-pundak mereka, maka jenazah itu orang shalih ia berkata: ‘Segerakanlah aku!’, tetapi jika tidak (shalih), ia berkata kepada keluarganya: ‘Celaka, akan kalian bawa kemana aku?’ Segala sesuatu akan mendengar suaranya selain manusia, dan andaikan manusia mendengarnya niscaya akan jatuh tersungkur,” (HR. Bukhari).
Hal ini juga dikuatkan pula oleh dua hal:
Pertama, keterangan yang shahih menyebutkan bahwa orang kafir mendapat siksa kubur, sedangkan orang yang shalih mendapat nikmat di kubur, bagaimana sempat mereka bergentayangan dengan berbagai motif misal balas dendam, menolong temannya yang masih hidup atau mencari kesenangan lain di dunia?
Kedua, andai saja orang yang telah mati diberi kesempatan untuk beramal lagi, tentulah mereka memilih fokus untuk beribadah, bukan untuk balas dendam atau yang lainnya. Lagi pula bagaimana dengan hisabnya di akhirat jika dia membunuh setelah matinya? Bagaimana pula dengan catatan amalnya? Jelas hal ini menyelisihi dalil-dalil qath’i yang menyebutkan bahwa manusia putus amalnya ketika telah mati. Seperti hadits yang sudah sangat populer, “Jika manusia mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya,” (HR. Muslim).
RUH DALAM KUBUR
APAKAH Anda telah mengetahui bagaimana ruh kita jika telah meninggal nanti? Apa saja yang akan dilakukan ruh? Apakah dia akan bagaikan orang yang hidup di dunia? Wallahu Alam. Namun, agar kita mengetahuinya, Rasulullah SAW telah banyak menerangkan dan memberitahu pada kita yang berkaitan dengan ruh. Berikut ini penjelasannya berdasarkan hadits-hadits Rasulullah.
a. “Allah menjadikan ruh mereka dalam bentuk seperti burung berwarna kehijauan. Mereka mendatangi sungai-sungai Surga, makan dari buah-buahannya, dan tinggal di dalam kindil (lampu) dari emas di bawah naungan ‘Arasyi’,” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim).
b. “Tidak seorang pun melewati kuburan saudaranya yang mukmin yang dia kenal selama hidup di dunia, lalu orang yang lewat itu mengucapkan salam untuknya, kecuali dia mengetahuinya dan menjawab salamnya itu,” (HR. Ibnu Abdul Bar dari Ibnu Abbas di dalam kitab Al-Istidzkar dan At-Tamhid).
c. Orang yang telah meninggal saling kunjung-mengunjungi antara yang satu dengan yang lainnya. Nabi SAW bersabda:
“Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah SAW: ‘Apakah kita akan saling mengunjungi jika kita telah mati, dan saling melihat satu dengan yang lainnya wahai Rasulullah SAW?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ruh akan menjadi seperti burung yang terbang, bergelantungan di sebuah pohon, sampai jika datang hari kiamat, setiap roh akan masuk ke dalam jasadnya masing-masing’,” (HR. Ahmad dan Thabrani dengan sanad baik).
KEMANA RUH MUKMIN/KAFIR
Allah dalam Q.S Al Mukminum: 99-100 memberitakan bahwa orang-orang yang telah dikuburkan mustahil bisa kembali ke dunia, kecuali dibangkitkan setelah hari kiamat. Orang-orang kafir (roh jahat) terkurung dalam penjara alam kubur. Dan pada ayat lain (Q.S Arrum :56), jadi tidak ada kekuasaan manusia (yang telah berada dialam kubur) untuk bisa kembali ke dunia ini.
Rasullah SAW mengabarkan bahwa setelah roh keluar dari tubuh manusia (mati), roh itu diantar oleh malaikat menuju penciptanya (Allah). Setelah itu dikembalikan kealam kubur. Di alam kubur roh mendapat pemeriksaan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Melalui pemeriksaan itulah roh ditempatkan pada tempat yang layak baginya, “Kemudian dibukakanlah untuknya pintu ke arah surga. Lalu kepadanya dikatakan; Inilah tempat tinggalmu dan itu pulalah yang diserakan oleh Allah untukmu yaitu segala sesuatu yang ada di dalamnya. Mayit itu merasakan kenikmatan yang besar dan umat berbahagia. Kemudian dikeluarkanlah kuburnya itu sampai 70 hasta dan diberi penerangan di dalamnya. Tubuhnya dikembalikan sebagai mana permulaan dahulu. Rohnya diletakkan di dalam kelompok roh yang suci yaitu dalam tubuh seekor burung yang bertengger di salah satu pohon surga,” (H.R Ahmad).
Berdasarkan keterangan al-Qur’an dan hadis maka jelaslah bahwa tidak ada roh gentayangan, yang ada adalah roh orang yang mukmin tidak bisa terangkat keatas gara-gara utangnya yang belum terbayar. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak ada hantu, di dalam arti roh mati kedunia mengganggu manusia (HR. Muslim). Apa yang selama ini diyakini oleh sebagian besar umat Islam hanyalah tipu daya setan dari bangsa jin. Setanlah yang menyamar sebagai orang yang telah mati seperti dilihat oleh orang-orang yang tertipu.
Setanlah yang masuk ke dalam tubuh manusia dan mengaku-ngaku sebagi roh orang tua, atau orang-orang saleh. Karena hanya setan (jin) yang diberi kemampuan oleh Allah untuk masuk ke dalam tubuh manusia, sebagaimana keterangan Rasulullah SAW bahwa, “Sesungguhnya setan (jin) beredar di dalam diri manusia seperti aliran darah,” (HR. Bukhari Muslim).
Jakarta 24/5/2016
READ MORE - PERJALANAN RUH

RUH ORANG TIDUR





KOMUNIKASI DENGAN RUH

Allah swt. berfirman:
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka dia tahanlah jiwa (orang) yang telah dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az Zumar : 42)
Ibnu Qoyyim menyebutkan riwaayat dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, dia,”Telah sampai kepadaku bahwa roh orang-orang yang masih hidup dan roh orang-orang yang sudah mati bisa bertemu didalam mimpi. Mereka saling bertanya lalu Allah swt menahan roh orang-orang yang sudah mati dan melepaskan roh orang-orang yang masih hidup menemui jasadnya.”
Ibnu Abi Hatim didalam tafsirnya menyebutkan riwayat dari as Suddiy tentang makna firman Allah swt “dan jiwa yang belum mati di waktu tidurnya” adalah mematikannya saat tidurnya lalu roh orang yang masih hidup bertemu dengan roh orang yang sudah mati dan mereka saling berbincang, berkenalan. Dia mengatakan,”lalu roh orang yang masih hidup dikembalikan kepada jasadnya di dunia hingga sisa waktu yang telah ditentukan sementara itu roh orang yang sudah mati menginginkan kembali ke jasadnya namun dia tertahan.”
Bukti pertemuan antara roh orang-orang yang masih hidup dengan roh orang-orang yang sudah mati adalah bahwa orang yang masih hidup dapat melihat orang yang sudah mati didalam tidurnya. Orang yang masih hidup itu meminta informasi darinya lalu orang yang sudah mati itu memberitahukan kepadanya tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh orang yang masih hidup sehingga menjadi sebuah informasi seperti tentang masa lalu dan yang akan datang. Terkadang dia memberitahukan kepadanya tentang harta yang dikuburnya di suatu tempat mati yang tidak diketahui kecuali oleh dirinya atau barangkali dia memberitahu kepadanya tentang utangnya dan menyebutkan bukti-buktinya.
Yang lebih jelas lagi misalnya berupa pemberitahuan tentang amal yang telah dikerjakannya yang tidak dilihat oleh seorang pun di alam atau pemberitahuan bahwa anda akan mendatangi kami pada waktu ini dan itu dan akan terjadi seperti apa yang diberitahukannya atau pemberitahuan tentang perkara-perkara yang tidak diketahui kecuali dirinya (orang yang sudah meninggal)
Said bin al Musayyib mengatakan bahwa Abdullah bin Salam telah bertemu dengan Salman al Farisiy. Salah seorang dari mereka berdua mengatakan kepada yang lainnya,”Jika kamu meninggal sebelumku maka temuilah aku dan beritahukan kepadaku tentang apa yang kamu dapati dari Tuhanmu dan jika aku meninggal sebelum dirimu maka aku akan menemuimu dan memberitahukanmu (tentangnya).” Sementara itu yang lainnya mengatakan,”Apakah orang-orang yang sudah mati dapat bertemu dengan orang-orang yang masih hidup?” dia berkata,”Ya. Roh-roh mereka di surga bepergian sekehendaknya.”
Al Abbas bin Abdul Muthalib mengatakan,”Aku sangat ingin bermimpi bertemu Umar didalam tidurku dan aku tidak pernah dimimpikannya hingga mendekati waktu setahun aku melihatnya mengusap keringat dari dahinya dan mengatakan,’Ini adalah masa senggangku, hampir-hampir singgasanaku roboh jika aku tidak bertemu Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz mengatakan,”Aku telah melihat ayahku didalam tidur setelah kematiannya seakan-akan dia berada di sebuah taman dan memberikan apel-apel kepadaku maka aku pun mengambil salah satunya! Aku bertanya,”Amal apa yang engkau dapati paling utama?’ ayahku menjawab,”Istighfar.” (ar Ruh hal 20 – 22)
Adapun apa yang anda tanyakan tentang roh dari orang-orang yang sudah mati memasuki jasad dari orang yang masih hidup lalu melakukan kegiatan sebagaimana layaknya orang yang masih hidup seperti berbincang-bincang, bercerita dan sebagainya maka hal ini tidaklah ada kaitannya dengan roh dari orang-orang yang sudah mati itu. Akan tetapi itu semua adalah tipu daya yang dilakukan oleh jin yang memasuki jasad orang yang masih hidup tersebut.
Jin itu merasuki tubuh seseorang dan berpura-pura seolah-olah dirinya adalah ayah dari yang pemilik tubuh yang dirasuki, ibunya, seorang ulama atau seorang shaleh yang sudah meninggal dan berbicara untuk menyesatkan manusia.
Wallahu A’lam
Jakarta 24/5/2016
READ MORE - RUH ORANG TIDUR

ALAM RUH




RUH MENDATANGI KELUARGA

 Ketiga, ruh orang yang meninggal mendatangi keluarganya di alam nyata
Sebagian orang berkeyakinan bahwa ruh orang yang meninggal akan kembali ke keluarganya selama 40 hari. Terlebih setelah peristiwa meninnggalnya salah satu dai di indonesia, disusul dengan cerita sebagian keluarganya yang merasakan kehadiran ruh sang dai. Akhirnya banyak orang semakin yakin dengan aqidah ini. Padahal semuanya diyakini tanpa dasar dan dalil yang tegas.
Ada beberapa catatan yang menunjukkan bahwa keyakinan ini adalah keyakinan yang menyimpang dan bertentangan dengan Al-Quran dan sunah,
1. Allah mengingkari permintaan orang mati untuk dikembalikan ke dunia
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ( ) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), ( ) agar aku bisa berbuat amal yang saleh yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang dia ucapkan saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)
Allah mengabarkan bagaimana orang kafir menyesali hidupnya. Mereka berharap agar dikembalikan ke dunia di detik-detik menghadapi kematian. Sehingga mereka mendapat tambahan usia untuk memperbaiki dirinya. Namun itu hanya ucapan lisan, yang sama sekali tidak bermanfaat baginya. Kemudian Allah menyatakan bahwa setelah mereka mati akan ada barzakh, dinding pemisah antara dirinya dengan kehidupan dunia. Mereka yang sudah memasuki barzakh, tidak akan lagi bisa keluar darinya. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 559).
2. Ruh mereka berada di alam yang lain, alam kubur, yang berbeda dengan alam dunia
Pada surat Al-Mukminun di atas, Allah telah menegaskan bahwa ada barzakh (dinding pemisah) antara orang yang telah meninggal dan kehidupan dunia. Dan itu terjadi sejak mereka meninggal dunia. Selanjutnya masing-masing sudah sibuk dengan balasan yang Allah berikan kepada mereka. Ruh orang baik, berada di tempat yang baik, sebaliknya, ruh orang jelek berada di tempat yang jelek.
Dalam sebuah riwayat, seorang tabiin bernama Masruq pernah bertanya kepada sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, tentang tafsir firman Allah,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS. Ali Imran: 169)
Ibnu Mas’ud menjawab, “Saya pernah tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menjawab,
أرواحهم في جوف طير خضر لها قناديل معلقة بالعرش تسرح من الجنة حيث شاءت ثم تأوي إلى تلك القناديل فاطلع إليهم ربهم اطلاعة ، فقال : هل تشتهون شيئا ؟ قالوا : أي شيء نشتهي ونحن نسرح من الجنة حيث شئنا . ففعل ذلك بهم ثلاث مرات ، فلما رأوا أنهم لن يُترَكوا من أن يَسألوا قالوا : يا رب نريد أن ترد أرواحنا في أجسادنا حتى نقتل في سبيلك مرة أخرى ، فلما رأى أن ليس لهم حاجة تُركوا
“Ruh-ruh mereka di perut burung hijau. Burung ini memiliki sarang yang tergantung di bawah ‘Arsy. Mereka bisa terbang kemanapun di surga yang mereka inginkan. Kemudian mereka kembali ke sarangnya. Kemudian Allah memperhatikan mereka, dan berfirman: ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’ Mereka menjawab: ‘Apa lagi yang kami inginkan, sementara kami bisa terbang di surga ke manapun yang kami inginkan.’ Namun Allah selalu menanyai mereka 3 kali. Sehingga ketika mereka merasa akan selalu ditanya, mereka meminta: ‘Ya Allah, kami ingin Engkau mengembalikan ruh kami di jasad kami, sehingga kami bisa berperang di jalan-Mu untuk kedua kalinya.’ Ketika Allah melihat mereka sudah tidak membutuhkan apapun lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim no. 1887)
Kemudian disebutkan dalam riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لما أُصِيب إخوانكم بأُحُد جعل الله أرواحهم في جوف طير خضر تَرِد أنهار الجنة تأكل من ثمارها وتأوي إلى قناديل من ذهب معلقة في ظل العرش ، فلما وجدوا طيب مأكلهم ومشربهم ومَقِيلهم قالوا : من يُبلِّغ إخواننا عنّـا أنا أحياء في الجنة نُرزق لئلا يزهدوا في الجهاد ولا ينكلوا عند الحرب ، فقال الله سبحانه أنا أبلغهم عنكم . قال فأنزل الله : ( ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله )
Ketika saudara kalian meninggal di perang Uhud, Allah menjadikan ruh mereka di perut burung hijau. Mendatangi sungai surga, makan buah surga, dan beristirahat di sarang dari emas, menggantung di bawah ‘Arsy. Ketika mereka merasakan lezatnya makanan, minuman, dan tempat istirahat, mereka mengatakan: ‘Siapa yang bisa memberi tahu kepada saudara-saudara muslim lainnya tentang kabar kami bahwa kami hidup di surga, dan kami mendapat rizki. Agar mereka tidak menghindari jihad dan tidak pengecut ketika perang. Lalu Allah menjawab: ‘Aku yang akan sampaikan kabar kalian kepada mereka.’ Kemudian Allah menurunkan firman-Nya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya…”
(HR. Abu Daud 2520 dan dinilai hasan oleh Al-Albani)
Demikian pula ruh orang yang jahat. Mereka mendapat hukuman dari Allah sesuai dengan kemaksiatan yang mereka lakukan. Keterangan selengkapnya tentang ini, bisa anda simak di artikel: https://konsultasisyariah.com/tempat-roh-setelah-kematian/
Jika ruh itu bisa kembali dan tinggal bersama keluarganya selama rentang tertentu, tentu yang paling layak mendapatkan keadaan ini adalah ruh para nabi, para sahabat, atau para syuhada yang meninggal di medan jihad. Sementara hadis-hadis di atas merupakan bukti bahwa hal itu tidak terjadi. Allah tempatkan ruh mereka di surga, dan terpisah sepenuhnya dengan alam dunia.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak pernah ditanya, benarkan ruh orang yang meninggal akan kembali ke keluarganya dan bisa melihat semua keadaan keluarganya selama 40 hari?
Jawaban beliau,
الإنسان إذا مات يغيب عن هذه الحياة ويصير إلى عالم آخر ، ولا تعود روحه إلى أهله ولا يشعرون بشيء عنه ، وما ذكر من عودة الروح لمدة أربعين يوما فهي من الخرافات التي لا أصل لها ، والميت كذلك لا يعلم بشيء من أحوالهم لأنه غائب عنهم في نعيم أو عذاب
Seseorang setelah meninggal, dia menghilang dari kehidupan dunia ini, dan berpindah ke alam akhirat. Dan ruhnya tidak kembali ke keluarganya, dan tidak mengetahui semua keadaan keluarganya. Kabar yang menyebutkan bahwa ruh kembali ke keluarga selama 40 hari adalah khurafat, yang sama sekali tidak memiliki dalil. Demikian pula mayit, dia tidak mengetahui keadaan keluarganya, karena dia tidak ada di tengah-tengah mereka. Mereka sibuk dalam kenikmatan atau adzab. (Fatwa Islam, 13183).
Jakarta 24/5/2016
READ MORE - ALAM RUH
 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman