Senin, 28 Maret 2016

TOKOH SUFI NUSANTARA




TOKOH-TOKOH SUFI INDONESIA
ونحن أقرب اليه من حبل الوريد
   ... Dan Kami Lebih Dekat kepadanya (Manusia) daripada urat lehernya.(al-Qur’an)
Muqaddimah
Islam Yang disebarkan di Kawasan Asia Tenggara Diyakini Oleh beberapa Ilmuwan dipengaruhi Oleh Ajaran para sufi, bahkan warna sufistik  Yang konon menyebabkan orangutan tertarik mempelajari Islam, dengan kata berbaring, Perkembangan sufisme Adalah shalat Satu faktor Yang memungkinkan terjadinya Islamisasi di Kawasan Asia Tenggara.
1. Hamzah Fansuri
Hamzah Fansuri (1590) Adalah Seorang penyair sufi Yang berasal Dari Barus (Baros), Sumatera. Beliau Adalah penyair Pertama Yang menuliskan ide-ide   wahdatul wujud   dalam Bahasa Melayu. Beberapa tokoh sufi Terkenal seperti Ibnu Arabi, Al Hallaj, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Al Djunaid Dan Jalaluddin Rumi disebut hearts kebanyakan karya tasawufnya.
Hamzah Fansuri BEKERJA di Kesultanan Aceh Dan merupakan shalat Satu orangutan Asia Tenggara Pertama Yang menunaikan haji Ke Mekkah. Ketika Peranan Kerajaan Pasai Mulai memudar, terutama Penghasilan kena pajak penjajah Portugis Menguasai Malaka PADA Tahun 1511, para cendekiawan alumni Pasai Mulai Membangun Pusat Pengkajian Islam di Kerajaan Yang baru dideklarasikan di Ujung Utara pulau Sumatera, Yang dinamakan DENGAN Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan Penyanyi Adalah penyatuan Kembali beberapa Kerajaan Islam Yang Sudah terpecah belah di Bawah KEPEMIMPINAN Sultan Ali Mughayyat Syah Yang diproklamirkan PADA 12 Rabi'ul Awwal 913 H ATAU Sekitar 23 Juli 1507 M.
Ajarannya Yang menonjol TENTANG   wahdatul wujud   meyakini bahwa Allah (sebagai Sifat Bukan sebagai Dzat) manunggal hearts SEMUA Ciptaan-Nya dipandang sebagai Ajaran Pantheisme Yang 'sesat'. Salah Satu ulama Yang menentang keras ajarannya Adalah Syekh Nuruddin al-Raniri. Kisah Mengenai Makam Yang terletak di Ujung Pancu TENTANG Seorang ulama Aceh Yang dihukum pancung Oleh Penguasa Aceh zaman Sultan Iskandar Tsani Yang berkuasa ANTARA Tahun 1636-1641 M differences fatwa Syekh Nuruddin al-Raniri, Diyakini Oleh society Sekitar sebagai Makam Syekh Hamzah Fansuri. Akan tetapi penemuan terkini Yang dikemukakan Oleh Claude Guillot Dan Ludvik Kalus menyebutkan bahwa Syekh Hamzah wafat PADA Tahun 1527 M Dan dimakamkan di pekuburan Ma'la di Mekkah.
Keahlian beliau terletak PADA Bidang ilmu fiqh, tasawuf, mantiq, Sejarah, filsafat, dan Sastra. Di Bidang such as inviting participation tasawuf, beliau merupakan shalat Seorang ulama Yang mengajarkan Wahdatul Wujud. Jalan Pikiran tasawufnya Banyak dipengaruhi Oleh Ibnu Arabi, Abdul Karim Jili, Husain Mansur al-Hallaj, al-Bistami, Fariduddin Attar Jalaluddin Rumi, Syah Nikmatullah, Dan Lain-lain. Kecenderungannya Terhadap mereka can Dilihat ketika besarbesaran mengajarkan bahwa Tuhan Lebih Dekat daripada urat Leher Manusia Sendiri, Dan bahwa Tuhan TIDAK bertempat, sekalipun Sering dikatakan bahwa Ia ADA di mana-mana. Seperti ayat berikut:
ونحن أقرب اليه من حبل الوريد
   ... Dan Kami Lebih Dekat kepadanya (Manusia) daripada urat lehernya. Beliau memaknai ayat ITU, Adalah "Kami terlebih Dekat-yakni bercampur Dan mesra, Serta bersatu wujud Allah DENGAN insan-daripada urat lehernya". Akan tetpi, beliau menolak Ajaran pranayama hearts agama Hindu Yang membayangkan Tuhan berada di Bagian Tertentu seperti Ubun-Ubun Yang dipandang sebagai Jiwa dan dijadikan tiik konsentrasi hearts uaha mencapai persatuan. Meski demikian, Hamzah also mengembangkan Ajaran-Ajaran tersebut berdasarkan Pengalaman rohaniahnya Sendiri.
Sebagaimana halnya diketahui, bahwa Islam Datang Pertama Kali Ke wilâyah Aceh, Maka Aceh Sekaligus berperanan Penting Bagi Penyebaran tasawuf Ke Seluruh Wilayah Nusantara. Tasawuf Yang Singgah Pertama Kali di Aceh, memiliki corak Falsafi Yang ber- jangka Wahdatul wujud   Penyanyi Begitu KUAT dianut Oleh sebagian Masyarakat Aceh, DENGAN tokoh utamanya iklan sebuah lah Hamzah Fansuri Dan shalat Satu fatwanya Yaitu ونحن أقرب اليه من حبل الوريد Dan Kami Lebih Dekat kepadanya (Manusia) daripada urat lehernya.
2. Nuruddin Ar Raniri
Hampir SEMUA Penulis Menyebut bahwa Syekh Nuruddin ar-Raniri dilahirkan di Ranir, berdekatan DENGAN Gujarat. Asal-usul beliau Adalah bangsa Arab keturunan Quraisy Yang Ke India hijrah.
Kedatangan Syekh Nuruddin ar-Raniri untuk review Pertama kalinya Ke Aceh diriwayatkan PADA Tahun 1637, Setahun Penghasilan kena pajak mangkatnya Sultan Iskandar Muda. SETIAP Sesuatu Yang baru Selalu mendapat Perhatian orangutan, demikian also pemahaman baru Yang Dibawa Oleh beliau TENTANG penolakan Model tasawuf Ajaran Syekh Hamzah Fansuri al Dan Syekh Syamsuddin Sumatrani, Segera mendapat Tempat di hati Sultan Iskandar Tsani. DIdukung Oleh Kecerdasan, keberanian Dan penguasaannya differences different ilmu agama Islam akhirnya Syekh Nuruddin ar Raniri menduduki POSISI Yang Tinggi hearts Kerajaan DENGAN Dukungan bernyanyi sultan.
Walaupun Syekh Nuruddin ar Raniri merupakan penantang keras Syekh Hamzah Fansuri Dan Syekh Syamsuddin Sumatrani, beliau TIDAK melakukan HAL Yang Serupa Terhadap Ajaran Ibnu Arabi, Abu Yazid al Bistami, Al Hallaj Dan lainnya. Padahal ulama-ulama tersebut Adalah shalat Satu Sumber Ajaran Yang Diyakini Oleh Syekh Hamzah Fansuri Dan Syekh Syamsuddin    Sumatrani. Dalam Tulisan   Fath al-Mubin ala al Mulhidin, Syekh Nuruddin ar Raniri berpendapat bahwa Al Hallaj Adalah mati syahid. Katanya: "" Dan Hallaj ITU memuat berbagai syahid fi sabilillah Jua. "
Adapun karangan Yang termasuk Bidang tasawuf, ANTARA berbaring; Lathaif al-Asrar, Nubdzah fi ma'rifat ar-Ruh wa ar-Rahman, Hilal Azh zhil, Ma 'al-Hayat li ahl al-mamat, Fath al-Mubin'ala al -Mulhidin, Syifa al-Qulub, Hidayat al-Iman bi fadl al-Manan, Aqaid Ash-Shufiyah al-Muwahhidin, Rafiq al-Muhammadiyah fi Thariq Ash Shufiyya, Jawahir al-'Ulum fi Kasyf al-Ma'lum.
Pemikiran-Pemikiran tasawuf Nuruddin al-Raniri Banyak diterima Dan dipelajari Oleh Sultan Iskandar Tsani sehingga kebijakan Nuruddin mengeluarkan fatwa "kufur" ditunjukan kepada Pengikut Wujudiyah Ternyata didukung Oleh Sultan. Sultan Iskandar Tsani berulangkali menyuruh para Pendukung Wujudiyah untuk review mengubah Pendapat mereka TAPI sia-sia. * Menurut Ahmad Daudi, ketika al-Raniri Menjadi Mufti, besarbesaran Sempat mengeluarkan fatwa TENTANG kesesatan Ajaran Hamzah Fansuri Dan Syamsuddin al-Sumatrani, Dan membolehkan membunuh Pengikut Ajaran tersebut, Yang disebut kaum Wujudiyah. Buku Yang Sangat Jelas mematahkan faham Wujudiyah Adalah Ma 'al-Hayat li ahl al-mamat.
Kehadiran tasawuf Yang bercorak Falsafi ITU kemudian disusul Oleh tasawuf Yang bercorak Sunni. Kedatangan tasawuf Sunni Penyanyi Menjadi semacam Koreksi Naskah Terhadap pemahaman Wahdatul wujud sehingga kebijakan Nuruddin mengeluarkan fatwa "kufur" ditunjukan kepada Pengikut Wujudiyah.
3. Syamsuddin Assumatrani
Syamsuddin Assumatrani ATAU Syamsuddin Pasai Adalah shalat Satu tokoh sufi terkemuka Yang has Mewarnai corak Islam di Aceh. Sayangnya, Hidup Perjalanan menyanyikan   sufi Penyanyi Sulit Sekali untuk review dirangkai Beroperasi Utuh. Selain KARENA tidak ditemukan Catatan otobiografinya, also KARENA langkanya sumber-Sumber Akurat Yang can be dirujuk.
Bahkan TIDAK Kurang Peneliti seperti Prof Dr Azis Dahlan Yang PERNAH mengadakan Penelitian untuk review disertasinya, merasa kesulitan DENGAN langkanya sumber-Sumber Mengenai tokoh sufi Yang Satu Penyanyi. Di ANTARA Sumber tua Yang can be dijumpai Mengenai potret Syamsuddin Assumatrani Adalah Hikayat Aceh, Adat Aceh, Dan kitab Bustanu al-Salatin. Itu pun TIDAK memotret Perjalanan hidupnya Beroperasi terinci. Meski demikian, Dari serpihan-serpihan Data historis Yang Terbatas ITU, Kiranya Cukuplah Bagi Kita Untuk sekadar memperoleh Gambaran akan kiprahnya berikut Spektrum pemikirannya.
Jawhar al-Haqa'iq (30 Halaman; Berbahasa Arab), merupakan karyanya Yang Paling Lengkap Yang has disunting Oleh Van Nieuwenhuijze. Kitab Penyanyi menyajikan PENGAJARAN TENTANG martabat Tujuh Dan jalan untuk review mendekatkan Diri ditunjukan kepada Tuhan.
Risalah Tubayyin Mulahazhat al-Muwahhidin wa al-Mulhidin fi berzikir Allah (8 Balaman; Berbahasa Arab). Karya Yang has disunting oleb Van Nieuwenhuijze Penyanyi, kendati Relatif Singkat, Cukup Penting KARENA mengandung Penjelasan TENTANG Perbedaan pandangan ANTARA kaum Yang mulhid DENGAN Yang Bukan mulhid.
Mir'at al-Mu'minin (70 Halaman; Berbahasa Melayu). Karyanya Penyanyi menjelaskan Ajaran TENTANG keimanan ditunjukan kepada Allah, para rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, para Malaikat-Nya, hari akhirat, Dan kadar-Nya. Jadi, pengajarannya hearts karya Penyanyi membicarakan butir-butir akidah, sejalan DENGAN PAHAM Ahlus Sunnah wal Jama'ah (tepatnya Asy'ariah-Sanusiah).
4. Syekh Yusuf al-Makassari
Syekh Yusuf dilahirkan PADA Tanggal 8 Syawal 1036 H ATAU 3 juli 1926 M di Moncongloe Gowa.   * Menurut lontara Riwayana Turatea Salamaka ri Gowa versi Gowa, ibu Syekh Yusuf Adalah putri Gallarang Moncongloe Yang Bernama Aminah, sedang ayahnya dikatakan Seorang tua Yang TIDAK diketahui asal kedatangannya, which are dianggap Nabi Khaidir. Ketika Pasangan ITU cerai, ibu Yusuf dinikahi Oleh Raja Gowa (I Manggarani Daeng Marabia Sultan Abdullah, 1593-1639). Dalam versi yang lain disebutkan bahwa nama di ayahnya Adalah Abdullah Khaidir. Agaknya nama di Khaidir dibelakang nama di Abdullah (ayah Yusuf), Inilah Yang can be diterima. Sebab Kajian silsilah Yang Disimpan Oleh Anak cucunya di Makassar (Takalar Dan Sudiang) Terdapat Catatan Yang menyebutkan bahwa nama di ayahnya Abdullah Khaidir.
Dari Aceh besarbesaran meneruskan Perjalanan Ke Yaman get Syekh Abdullah Muhammad Abdul Baqi Dan MENERIMA tarekat Naqsabandiyah darinya. Di Negeri ITU pula di Zubaid, besarbesaran MENERIMA ijazah tarekat al-Sa'adah Ba'lawiyyah Dari Sayyid Ali. Dari Yaman besarbesaran berangkat Ke Mekkah untuk review menunaikan ibadah haji. Here besarbesaran memperoleh ijazah Tarekat Syattariyah Dari Syekh Burhanuddin al-Mullah bin Syekh Ibrahim bin Husain bin Syihabuddin al-Madani.
Dari Madinah besarbesaran meneruskan perjalanannya Ke Damaskus Dan mengambil ijazah tarekat al-Khalwatiyah Dan Sekaligus sedangkan gelar Taj al-Khalwati al-Quraiyi Masih Banyak tarekat berbaring Yang TIMAH ijazah Dari guru-guru Yang disebutkan Semuanya Dari Syekh Yusuf hearts karangannya berjudul Safinat al-Najat. Dalam risalah Syekh Yusuf ITU disebutkan bahwa PENERIMA ijazah Kelima tarekat tersebut Dan sisilahnya Adalah sebagai Bukti bahwa besarbesaran also termasuk Pewaris Dan berhak mengajarkannya.
Penghasilan kena pajak kepulangannya ke Indonesia Sekitar Tahun 1670, Syekh Yusuf MEMPERKENALKAN Disiplin tarekat Khalwatiyyah Yang sebenarnya merupakan Gabungan teknik pemurnian jiwa di tarekat Khalwatiyyah Dan beberapa tarekat Yang has beliau pelajari.
Ringkas tarekat-tarekat Yang has dipelajarinya dicantumkan sebagai berikut:
Sebuah)     Tarekat Qadiriyah diterima Dari Syeikh Nuruddin ar-Raniri di Aceh,
b)     Tarekat Naqsabandiyah diterima Dari Syeikh Abi Abdillah Abdul Baqi Billah,
c)     Tarekat al-Saadah al-Baalawiyah diterimanya Dari Sayyid Ali di Zubaed / Yaman,
d)     Tarekat Syathariyah diterimanya Dari Ibrahim al-Kurani di Madinah,
e)     Tarekat Khalwatiyah diterimanya Dari Abdul Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Khalwati al-Quraisyi di Damsyiq. Syeikh Penyanyi Adalah imam di masjid Muhyiddin Ibnu Arabi.
Syeikh Yusuf al-Makassari berbicara pula TENTANG Insan Kamil Dan Proses jiwa pensucian. Ia mengatakan bahwa Seorang hamba akan differences hamba walaupun has Naik derajatnya, Dan Tuhan akan differences Tuhan walaupun turun-PADA Diri hamba. Dalam Proses jiwa pensucian, besarbesaran menempuh Cara Yang moderat. Menurutnya, Kehidupan Dunia bukanlah ditinggalkan untuk review. Akan tetapi sebaliknya, Hidup diarahkan untuk review Menuju Tuhan. Gejolak hawa nafsu Harus dikendalikan through Tertib Hidup Dan Disiplin Diri differences dasar dasar orientasi Ketuhanan Yang Senantiasa melindungi Manusia.
Syeikh Yusuf al-Makassari menganut PAHAM wujudiyah Dan berbicara pula TENTANG Insan Kamil Dan Proses jiwa pensucian. Ia mengatakan bahwa Seorang hamba akan differences hamba walaupun has Naik derajatnya, Dan Tuhan akan differences Tuhan walaupun turun-PADA Diri hamba. Dalam Proses jiwa pensucian, besarbesaran menempuh Cara Yang moderat.
5.   Syekh Abdul Samad al-Falimbani
Syekh Abdul Samad al-Falimbani dilahirkan PADA 1116 H / 1704 M, di Palembang. Dari silsilah, nasab Syeikh al-Falimbani berketurunan Arab, Yaitu Dari ayahnya Yang Bernama Syeikh Abdul Jalil bin Syeikh Abdul Wahhab bin Syeikh Ahmad al-Mahdani. Ayah al-Falimbani Adalah ulama berasal Dari Yaman Yang diangkat Menjadi Mufti negeri Kedah PADA Awal Abad ke-18. SEMENTARA ibunya, Radin Ranti, Adalah wanita Palembang Yang merupakan Isteri kedua Sheikh Abdul Jalil, Penghasilan kena pajak sebelumnya Sempat menikahi Wan Zainab, puteri Dato 'Sri Maharaja Dewa di Kedah.
Dua karya gede al-Falimbani,   Sayr al-Salikin ila 'Ibadah Rabb ai-Alamin   Dan   Hidayah al-Salikin fi Suluk Maslak al-Muttaqin   dianggap sebagai contoh Yang menunjukkan para ulama Abad ke-18 Kembali Ke tasawuf Sunni AI-Ghazali Dan Meninggalkan wahdatul wujud Ibn al-'Arabi Yang Abad sebelumnya Sangat dominan di Aceh.
Berkaitan DENGAN Ajaran tasawufnya, Syeikh Al-Falimbani dinilai mengambil jalan Tengah ANTARA Doktrin tasawuf Imam Al-Ghazali Dan Ajaran wihdatul wujud Ibnu 'Arabi. Pendekatan tasawufnya LEBIH menekankan pensucian Pikiran Dan Perilaku moral. Beliau also Mencoba menyelaraskan ASPEK syariat Dan tasawuf. Tauhid sebagai shalat Satu maqam tertinggi Dan tujuan Yang Ingin dicapai Seorang sufi Menjadi Perhatian Penting Al-Falimbani.
6. Syeikh Abdul Rauf as-Sinkli
Abdul Rauf as-Sinkli Adalah tokoh Utama Dan mufti gede Kerajaan Aceh PADA Abad ke- 17 (1606- 1637 M), Bernama Lengkap Abdul Rouf bin Ali al-Jawi al-Fansuri al-Sinkli. Tahun kelahirannya TIDAK diketahui DENGAN Pasti. Namun, ADA Yang menyebutkan PADA Tahun 1024 H / 1615 M. beliau dilahirkan di Singkel, Sebelah Utara Fansur di Pantai Barat Aceh.
SEBELUM al-Sinkli membawa Ajaran tasawufnya, di Aceh has Berkembang Ajaran tasawuf Falsafi, Yaitu tasawuf Wujudiyah, which are dikenal DENGAN nama di Wahdah al-Wujud. Telah disebutkan di differences, Ajaran tasawuf Wujudiyah dianggap al-Raniri sebagai Ajaran Yang sesat Dan penganutnya dianggap murtad . Dari justifikasi Penyanyi terjadilah Proses penghukuman Bagi mereka. Tindakan al-Raniri dinilai Penyanyi Oleh al-Sinkli sebagai Perbuatan Yang Terlalu emosional. Al-Sinkli menanggapi Persoalan Aliran Wujudiyah DENGAN Penuh kebijaksanaan. Demikian Kendati, Ajaran tasawufnya mirip DENGAN Nuruddin al-Raniri, Yaitu menganut PAHAM Satu-Satunya wujud Hakiki, yakni Allah.
Al-Sinkli also mempunyai Pemikiran TENTANG dzikir. Dalam pandangannya, dzikir merupakan Suatu usaha untuk review melepaskan Diri Dari Sifat Lalai Dan lupa. Mencari Google Artikel dzikir hati Selalu mengingat Allah. Tujuan dzikir Adalah mencapai fana (TIDAK ADA wujud selain wujud Allah). Berarti wujud hati yang berdzikir Dekat DENGAN wujud-Nya.
Karya-karya al-Sinkli ANTARA berbaring, Mi'rat di-Thullab, Hidayat al-Balifhah, Umdat al-Muhtajin, Syams al-Ma'rifah, fardhu al-Muhtajin, Daqa'iq al-Huruf, Turjumah al-Mustafidah.
Al-Sinkli menanggapi Persoalan Aliran Wujudiyah DENGAN Penuh kebijaksanaan. Demikian Kendati, Ajaran tasawufnya mirip DENGAN Nuruddin al-Raniri, Yaitu menganut PAHAM Satu-Satunya wujud Hakiki, yakni Allah. Al-Sinkli also mempunyai Pemikiran TENTANG dzikir.
7.Syeikh Nawawi al-Bantani
Syekh Muhammad bin Umar Nawawi al-Bantani al-Jawi, internasional Adalah ulama Indonesia bertaraf. Lahir di Kampung Pesisir, Ds. Tanara, Kec. Tanara, Serang- Banten 1815 M. Sejak Umur 15 Tahun besarbesaran Pergi Ke Makkah Dan Tinggal Disana, tepatnya daerah adalah Syi'ab Ali, Hingga wafatnya PADA Tahun 1897 M, Dan dimakamkan di Ma'la. Ketenaran beliau di Makkah membuatnya dijuluki Sayyidul Ulama Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz). Hijaz Adalah daerah adalah Yang sejak 1925 M diganti nama di Menjadi Arab Saudi.
Syekh Nawawi Bukan ulama Yang Ahli hearts sau Bidang ilmu Saja, bahkan Abdurrahman Mas'ud Menyebut dia sebagai "Kiai Intelektual Ensklopedi". Ilmu Yang dia ajarkan hampir SEMUA Cabang ilmu agama Islam seperti fiqh, tauhid, tata bahasa Arab, Dan bahkan tafsir al-Qur'an. Sesudah menuntut ilmu selama 30 Tahun Dari para ulama Dan Tinggal di Makkah, Syekh Nawawi TIDAK Saja Mampu membaca al-Qur'an Beroperasi Sempurna, tetapi also menghapalkannya. Banyak murid belajar tafsir kepadanya, diantaranya Adalah KH Hasyim Asy'ari (pendiri NU Dan Pahlawan nasional), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Dan Kiai Kholil Bangkalan (tokoh kharismatik Dari Madura). Mereka kemudian meminta syekh untuk review membukukan tafsir al-Qur'an Yang dia ajarkan ditunjukan kepada mereka. Kitab tafsirini PADA akhirnya terbit Dan dikenal sebagai Tafsir Marah Labid ATAU Tafsir al-Munir ATAU Tafsir an-Nawawi.
TIDAK seperti sufi Indonesia lainnya Yang LEBIH Banyak porsinya hearts menyadur Teori-Teori genostik Ibnu Arabi, Nawawi justru menampilkan tasawuf Yang moderat ANTARA hakikat Dan syariat. Dalam formulasi pandangan tasawufnya Tampak terlihat Upaya perpaduan ANTARA fiqh Dan tasawuf. Ia LEBIH Gazalian (mengikuti Al-Ghazali) Dalam hal ini kami. Bagi Nawawi Tasawuf Berarti Pembinaan etika (Adab). Di bawah penguasaan ilmu lahiriah Semata Tanpa bawah penguasaan ilmu batin akan berakibat terjerumus hearts kefasikan, sebaliknya Seseorang berusaha Menguasai ilmu batin Semata Tanpa dibarengi ilmu lahir akan terjerumus Ke hearts zindiq. Jadi keduanya TIDAK can be dipisahkan hearts Upaya Pembinaan etika ATAU moral (Adab).
TIDAK seperti sufi Indonesia lainnya Yang LEBIH Banyak porsinya hearts menyadur Teori-Teori genostik Ibnu Arabi, Nawawi justru menampilkan tasawuf Yang moderat ANTARA hakikat Dan syariat. Dalam formulasi pandangan tasawufnya Tampak terlihat Upaya perpaduan ANTARA fiqh Dan tasawuf. Ia LEBIH Gazalian (mengikuti Al-Ghazali) Dalam hal ini kami. Bagi Nawawi Tasawuf Berarti Pembinaan etika (Adab).
8.Syeikh H. Abdul Malik Karim   Amrullah (HAMKA)
Beliau dilahirkan di Sungai Batang Maninjau (Sumatera Barat) PADA 17 Februari 1908 (14 Muharram 1326 H). Ayahnya ialah ulama Islam Terkenal Dr. Haji Abdul Karim Amrullah alias Haji Rasul pembawa faham-faham Pembaharuan Islam di Minangkabau.
Concept-concept tasawuf Yang diterangkan Hamka Sangat Dinamis. Ia Memahami tasawuf DENGAN pemahaman Yang LEBIH Tepat DENGAN roh Dan Semangat Ajaran Islam. Hamka TIDAK Memahami tasawuf sebagaimana Gerakan tarekat Dan sufistik PADA umumnya. Model tasawuf Hamka Penyanyi menandingi tasawuf tradisional Yang cenderung membawa bibit-bibit ke-bid'ah-an, khurafat, Dan kesyirikan. SEMENTARA Hamka Adalah ulama modernis (Mujaddid) Yang Begitu anti DENGAN tersebut HAL-HAL. Mencari Google Artikel demikian, can be dikatakan, corak tasawuf Hamka Adalah tasawuf pemurnian.
Hamka TIDAK Memahami tasawuf sebagaimana Gerakan tarekat Dan sufistik PADA umumnya. Model tasawuf Hamka Penyanyi menandingi tasawuf tradisional Yang cenderung membawa bibit-bibit ke-bid'ah-an, khurafat, Dan kesyirikan. SEMENTARA Hamka Adalah ulama modernis (Mujaddid) Yang Begitu anti DENGAN tersebut HAL-HAL. Mencari Google Artikel demikian, can be dikatakan, corak tasawuf Hamka Adalah tasawuf pemurnian
Sumber Bacaan
1. Martin van Bruinessen,   'Asal-usul dan perkembangan sufi (tarekat) di Asia Tenggara',   Studia Islamika - Jurnal Indonesia untuk Studi Islam vol. 1, no.1 (1994), 1-23.   ( http://www.let.uu.nl/~Martin.vanBruinessen/personal/publications/Bruinessen_Sufi_orders_in_Indonesia.pdf )
2. Hamzah Fansuri   http://en.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansuri
3. Ahmad Rais Johari.   Biografi Hamzah Fansuri Berdasarkan Minuskrip Melayu Lama.   http://syairfansuri.blogspot.nl/
4. Hilmy Bakar Almascaty.   Misteri Syekh Hamzah Fansuri. Http://aceh.tribunnews.com/2013/03/03/misteri-syekh-hamzah-fansuri
5. Wan Mohd Shaghir Abdullah.   Syekh Nuruddin ar Raniri.   http://ulama.blogspot.nl/2005/12/syeikh-nuruddin-ar-raniri.html
6. Zulfadli Kawom.   Sosok Syamsuddin Assumatrani.   http://aceh.tribunnews.com/2012/02/19/sosok-syamsuddin-assumatrani
7. Biografi Syekh Yusuf.   http://www.referensimakalah.com/2012/01/biografi-syekh-yusuf.html
8. Shauqi al Yarmouki.   Syaikh Abdul Samad al Falimbani.   http://www.ustazshauqi.com/2008/09/sheikh-abdul-samad-al-falimbani.html
9.Hamka, Prof Dr, Tasawuf Moderen, Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1990
10.Hearts Khalil, Ahmad Sufi Etika Dan Tradisi Jawa, Malang: UIN Malang Press, 2008
11.Munir, Samsul. Sayyid Ulama Hijaz, Biografi Syaikh Nawawi al-Bantani, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2009,
. Rifa'i, Bachrun, dkk Filsafat Tasawuf, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010
12.Solihin, Muhammad Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara, Jakarta: PT. Raja Grafindo     Persada 2005
13.Subchi, Imam Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII, Jakarta: PT. Listafariska Putra, 2006
14.Toriqqudin, Muhammad Sekularitas Tasawuf: membumikan Tasawuf hearts Dunia Modern, Malang: UIN Malang Press, 2008
http://taurylubiz.blogspot.co.id
jakarta 28/3/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman