Selasa, 14 April 2015

PEMBUKA PINTU REZKI





WIRID DAN DOA DALAM KITAB MUJARRABAT IMAMIYAH ?


وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Kementrian AgamaDan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".(al-Ghafir:60)
Muqaddimah
ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(al-A’raf:55)
وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(al-A’raf:180)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ لَـمْ يَدْعُ اللَّهَ سُبْحَانَهُ غَضِبَ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Barangsiapa enggan berdoa (memohon) kepada Allah Subhanahu, niscaya Dia akan marah kepadanya’.”
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ، ثُمَّ قَرَأَ: وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dari An-Nu’man bin Basyir رضي الله عنه, ia berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Sesungguhnya berdoa adalah ibadah’ Kemudian beliau membaca ayat, ‘Dan Tuhan-mu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghaafir [40]:60)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda: Tidaklah ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah Subhanahu daripada doa.”
Disalin dari Shahih Sunan Ibnu Majah hadits ke 3100-3102

Pembuka Rezki ?
Doa dan amalan ini dikutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah, hlm 141. Kitab yang telah ditajrib (dieksperimen) oleh banyak ulama, kaum mukminin dan muslimin. Memang syarat yang pertama adalah keyakinan yang kuat dan istiqamah dalam mengamalkannya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan: Sesungguhnya ayat tentang kerajaan (surat Al-Imran: 26-27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat meluaskan pintu rizki. Selanjutnya beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib (dieksperimen) berkali-kali. Ayat dan cara mengamalkannya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).
Caranya Mengamalkan ?
Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.
Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3 kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):
اَنْتَ اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، تَجَبَّرْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَلَدٌ، وَتَعَالَيْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ شَرِيكٌ، وَتَعَظَّمْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَزِيْرٌ. يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، اِقْضِ حَاجَتِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ
Untuk Menunaikan hutang ?
Syeikh Ath-Thabrasi meriwayatkan bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: Pada suatu hari aku tidak shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Lalu beliau bertanya: “Wahai Mu’adz, mengapa kamu tidak shalat Jum’at? Mu’adz menjawab: Orang yahudi menghadangku di pintu rumahku karena hutangku, lempengan emas, sudah jatuh tempo. Tidak ada yang menaruh kasihan padaku selainmu, orang yahudi itu mau memasukkan aku ke penjara. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai Mu’adz, maukah kamu Allah yang menunaikan hutangmu? Mu’ad menjawab: Ya mau, ya Rasulullah.
Rasulullah saw bersabda: “Bacalah (ayat tersebut di atas):
(قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكوَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ)
Kemudian membaca:
يَا رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَة وَرَحِيمَهُمَا تُعْطِي مِنْهَا مَاتَشَاءُ، وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَاتَشَاءُ، اِقْضِ عَنِّي دَيْنِي
Wahai Yang Maha Pengasih dunia dan akhirat, Yang Maha Penyayang dunia dan akhirat, Engkau memberikan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, dan Engkau menahan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, tunaikan hutangku. Sekiranya kamu butuhkan bumi dipenuhi oleh emas, niscaya Allah menunaikan hutangmu.” (Tafsir Majma’ul Bayan)
Mengembalikan orang/barang Hilang ?
Amalan dan doa ini saya mengutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah. Salah satu kitab kumpulan tajribiyah (eksperimen) ilmu-ilmu dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Penulisnya Allamah Sayyid Muhammad Ridha Ar-Ridhawi An-Najafi, salah seorang ulama besar, alim dan wara’, keturunan Rasulullah saw dari jalur silsilah Imam Ali Ar-Ridha (sa). Amalan dan doa yang ada dalam kitab ini telah tajrib, dieksperimen, oleh para ulama dan kaum mukminin. Tentunya agar amalan dan doa ini mujarrab, harus didasari oleh keyakinan yang kuat dan niat yang baik serta ikhlas.
Tentang amalan untuk mengembalikan orang hilang atau barang hilang, kitab ini menyebutkan tujuh macam, antara lain:
Pertama: Allamah Sayyid Nikmatullah Al-Jazairi (ra) mengatakan kepada sebagian sahabatnya: jika doa ini didawamkan, dibaca secara istiqamah, dapat mengembalikan orang atau sesuatu yang hilang. Doanya sebagai berikut:
يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَ رَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ، اِجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ …
“Wahai Yang Mengumpulkan manusia pada suatu hari yang tiada keraguan di dalamnya, sesungguhnya Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, kumpulkan kembali antara aku dan ….”
Dengan doa ini, Allah swt akan mengumpulkan kembali Anda dengan orang, saudara, atau sesuatu yang hilang. (Mujarrabat Imamiyah: 214)
Catatan: pada titik-titik tersebut sebutkan nama orang yang hilang.
Kedua: Allamah Sayyid Muhammad Ar-Ridhawi mengatakan: hendaknya Anda membaca zikir berikut ini setiap sesudah shalat Isya’ sebanyak (125 kali):
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِقُدْرَتِكَ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِحَقِّكَ، بِحُرْمَتِكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ.
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, lâ ilâha illallâhu biqudratika, lâ ilâha illallâhu bihaqqika, bihurmatika, birahmatika yâ Arhamar râhimîn, Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad.
“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, tiada Tuhan selain Allah dengan kekuasaan-Mu, tiada Tuhan selain Allah dengan hak-Mu, dengan kemuliaan-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi; ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.” (Mujarrabat Imamiyah: 215).
Ketiga: Salah satu Keutamaan dan Rahasia surat Abasa, surat ke 80.
Penulis kitab ini mengutip dari kitab Minhâjul ‘Arifîn, suatu riwayat menyebutkan bahwa membaca surat ‘Abasa mujarrab untuk mengembalikan sesuatu yang hilang. Yakni sesudah membaca surat Abasa membaca doa berikut:
يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَ رَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ، اِجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ …
Yâ Jâmi’an nâs liyawmin lâ rayba fîhi innallâha lâ yukhliful mi’ât, ijma’ baynî wa bayna …
“Wahai Yang Mengumpulkan manusia pada suatu hari yang tiada keraguan di dalamnya, sesungguhnya tidak Allah pernah mengingkari janji-Nya, kumpulkan kembali antara aku dan ….” (Mujarrabat Imamiyah: 215)

Mengkuatkan Hafalan ?
Maka kita teringat akan sebuah kitab, hijau warnanya. Selak beberapa lembaran dan terjumpa satu bahagian. Kita kongsikan satu fasal dari kitab Al-Mujarrabat Al-Makkiyah oleh Syeikh Nuruddin Marbu Al-Banjari.
Berkata Imam Ghazali rohimullah ta’ala dalam Khowasil Quran (خواص القران), Sesungguhnya barangsiapa yang ingin menjaga hafalannya dengan meyeluruh dan mendalam (daqiq) maka tulislah di dalam bekas yang bersih awal Surah Ar-Rahman.
الرَّحْمَـٰنُ ﴿١﴾ عَلَّمَ الْقُرْآنَ ﴿٢﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ ﴿٣﴾ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ ﴿٤﴾ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ ﴿٥﴾ وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ ﴿٦
[Ar-Rahman: 1 hingga 6]
Dan tuangkan ke atasnya air zamzam. Larutkan ia dan berilah kepada anak kalian untuk diminum, atau sesiapa sahaja yang ingin untuk menghafal setiap perkara yang didengar dan dilihatnya dengan keberkatan ayat-ayat yang mulia. Dan ianya mujarrab.”
Berkata pula Al-Kilabi rohimullah ta’ala,
“Adapun anakku tidak menghafal Al-Quran dan dia akan lupa setiap apa yang dibacanya. Maka aku melihat dalam mimpiku seseorang yang berkata pada ku: Tulislah dalam satu bekas
الرَّحْمَـٰنُ ﴿١﴾ عَلَّمَ الْقُرْآنَ ﴿٢﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ ﴿٣﴾ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ ﴿٤﴾ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ ﴿٥﴾ وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ ﴿٦
[Ar-Rahman: 1 hingga 6)
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ ﴿١٦﴾ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ ﴿١٧﴾ فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ ﴿١٨﴾ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ ﴿١٩
[Al-Qiamah: 16 hingga 19]
بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ ﴿٢١﴾ فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ ﴿٢٢
[Al-Buruj: 21 hingga 22]
Dan tuangkan ke atasnya air zamzam. Berilah minum kepada anak kamu, kelak dia akan menghafal Al-Quran al-‘azim.
Maka aku berbuat seperti yang disuruh dan anakku menghafal setiap perkara yang didengarnya.”
Ikhtitam
هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۗ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Sumber:1.Al-Qur’an Hadits 2.http://rakamediatama.blogspot.com
3.https://anaktemenggung.wordpress.com
4.http://adi-pengent.blogspot.com
JAKARTA 14/4/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman