Nabi Ibrahim sa. juga pernah berdoa "ya Tuhanku berikanlah kepadaku
hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang
shaleh."(QS.as-Syu'ara:83).
Muqaddimah
Kata shaleh didapati dalam al-Qur'an
sebanyak 117 kali. Sebagian menyatakan balasan bagi orang yang beriman dan beramal shaleh,
dan sebagian lainnya berupa doa agar dimasukkan ke dalam orang-orang shaleh.
Dalam QS. al-Hajj: 23 Allah menjanjikan surga bagi orang-orang shaleh.
"Sungguh Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebaikan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai."
Setiap muslim menginginkan menjadi hamba yang shaleh. Setelah berwudhuk
kita juga dianjurkan berdoa "......waj'alnii min 'ibaadika
al-shalihin." (dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hambaMu yang
shaleh). Nabi Ibrahim sa. juga pernah berdoa "ya Tuhanku berikanlah
kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang
shaleh."(QS.as-Syu'ara:83).
Pengertian orang shaleh disini, adalah orang yang memiliki ahklaq
yang baik, berilmu, tawadhu, zuhud, wara’ dan santun kepada sesama.
Berteman dengan mereka akan jauh dari mencelakai diri dibanding berteman dengan
orang yang bukan shaleh.
Namun demikian dalam pandangan Allah, orang shaleh
tidak saja baik, namun mereka itu dicintai Allah karena kedekatan mereka
kepadaNya. Dalam al Quran disebutkan :
Dan barang siapa yang mentaati Allah dan RasulNya,
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah
yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh dan
mereka itu teman yang sebaik-baiknya (Annisa : 69)
Kriteria Orang Shalih
Allah menjelaskan kriteria orang shaleh sebagaimana
disebutkan dalam QS. Ali Imran: 113-114, yaitu:
1.Orang yang
berlaku lurus (memiliki karakter istiqamah) yaitu orang yang teguh
pendirian, konsisten dan komitmen dalam meyakini dan melakukan kebenaran.
2.Senantiasa
membaca ayat-ayat Allah baik qauliyah (al-Qur'an dan Hadits)
maupun ayat-ayat kauniyah (alam semesta).
3.Mereka yang senantiasa sujud di keheningan malam.
4.Beriman
kepada Allah dengan sebenarnya. Sehingga perbuatan dan tingkah lakunya
dilandasi dengan taqwa. Taqwa menjadi alat kontrol dan stabilator dari berbagai
kemaksiatan dan dosa.
5.Beriman
kepada hari akhir.
6.Mengajak
berbuat baik dan meninggalkan kejahatan.
7.Bersegera melakukan
kegiatan positif.
Orang2 Shalih dalam Al-Qur’an
1. Suami
saleh: Ibrahim merupakan sososk suami saleh yang dikisahkan Al Qur’an. Selain
sibuk berdakwah dengan segala kiatnya, ia juga sangat mencintaimkeluarganya.
Karenanya, ketika ia harus meninggalkan Hajar, istrinya, ia pasrahkan istrinya
kepada Allah. “Ya Tuhan kami, sesunggunya aku telah menempatkan sebagian
keturunanku di lembah yang tidak punya tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihor,ati.” (QS Ibrahim : 37).
2. Wanita
saleh: Maryam adalah sosok wanita saleh yang dikisahkan Al Qur’an. Wanita anak
Imron itu selalu menjaga dirinya. Bahkan ia lantas menyepi ke daerah timur
menjauhi keluarganya. Ia begitu kuat menjaga kesuciannya dan kehomatannya.
3. Pemuda
saleh: Ashabul kahfi, mereka pemuda yang lari dari kekejaman penguasa
dizamannya, lantaran mempertahankan agama mereka, hidup dizaman yang penuh
dengan kekafiran. Akhirnya mereka lari ke gua. Dan Allah menidurkan mereka.
4. Anak
saleh: Ismail putra Ibrahim, prestasi kesalehannya yang paling menonjol adalah
sikapnya saat akan disembelih ayahnya. Sebuah ketegaran yang luar biasa.
Kepasrahan kepada perintah Allah yang tiada terkira serta bakti kepada orang
tua tercinta.
5. Istri
saleh: Istri Fir’aun, ia bagian dari keluarga Fir’aun tetapi bias menjadi
wanita saleh. Ia juga berperan menyelamatkan Musa. Semua telah diaturoleh Allah
SWT. Ia sangat berharap bias masuk surga , “ Ya Rabbku, bangunlah untukku
sebuah rumah disisi Mu dalam surga dan selamatkan aku dari Fir’aun dan
perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’ (QS At Tahrim: 11).
6. Penguasa
saleh: Sulaiman. Tak orang yan punya kekuasaan seperti Sulaiman, bahkan sampai
kapanpun. Tetapi kekuasaannya itu justru tambah membuatnya semakin saleh. Bukan sebaliknya. Ia berkata,”Ini adalah
karunia Rabbku, untuk menguji apakah aku bersyukur atau ingkar”. (QS An Naml:
40).
7. Pejabat
saleh: Yusuf, ia memimpin jabatan yang ‘basah’, tapi tidak terfitnah. Dua hal
yang menonjol dari sikap Yusuf, pertama ia berdiri atas nama dirinya
sendiri. Tidak dipengaruhi kepentingan orang lain, apalagi yang kotor. Kedua,
ia bekerja professional, tidak karena kepentingan dan ambisis politiknya.
8. Militer
saleh: Thalut, ia diangkat jadi panglima perang padahal sebelumnya tidak terlalu
dikenal, apalagi dikenal kaya. Bani Israil protes. Tapi karena kesalehannya,
ilmu dan kekuatan fisiknya, Allah memilihnya. (QS Al Baqorah: 247).
9. Ilmuwan
saleh: Dzul-Qarnain, terkenal pandai dizamannya. Ia membawa ilmu baru yang
belum dikenal oleh penduduk yang tingga diantara dua buah gunung. Saat itu ada
dua bangsa, Ya’juj dan Ma’juj, yang suka membuat kerusakan dimuka bumi. Denagn
izin Allah Dzul-Qarnaian mampu menumpas mereka dengan ilmu dan keahliannya membuat
benteng besi dan tembaga.
Keistimewaan Orang Shalih
Dari Abu Said Al Khudri, bahwa Rasulullah saw,
bersabda: Takutlah terhadap firasah
seorang mukmin, sebab ia melihat dengan cahaya Allah, kemudian membaca ayat
Inna fi dzalika li ayatin lilmutawassimin (HR Tirmidzi).
Keistimewaan seorang mukmin yang shaleh adalah
mengacu pada ayat Allah :
Firman Allah: Barang siapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah
kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman (Al Anam : 125)
Diantara orang shaleh dapat terjalin komunikasi dan
berinteraksi secara batin sesuai doa yang dipanjatkan umat Islam kepada mereka.
Dalam shalat doa ini dilakukan saat Tahiyat dengan mengucapkan salam kepada
Nabi Saw, kepada diri kita, kepada hamba-hamba Allah yang shaleh.
Dari Abdullah, ia mengatakan : Kami dulu mengatakan
dalam shalat di belakang Nabi Saw. “Salam kepada Allah, salam kepada fulan,
maka bersabda Rasulullah Saw suatu hari : Sesungguhnya Allah itu Assalam, maka
jika seseorang diantara kamu duduk dalam shalat hendaklah mengatakan: Segala
penghormatan milik Allah, juga shalawat dan kebaikan, salam atasmu wahai Nabi
serta rahmat Allah dan barakahNya, salam
atas kami semua dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh (HR Muslim)
Balasan Orang Shalih
Al-Quran menggambarkan
bermacam pahala bagi orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh.
Bermacam pahala tersebut digambarkan
dengan peristilahan seperti : pahala
yang besar, pahala yang mulia, pahala yang tidak pernah putus, dan pahala yang
baik.
Allah telah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(surat : Al-Maidah Ayat : 9)
“kecuali
orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh;
mereka itu beroleh ampunan dan pahala
yang besar.” (surat : Huud Ayat :
11)
“Siapakah
yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” (Al-Hadiid Ayat : 11)
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya.” (Fushshilat Ayat : 8)
…… Maka jika
kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik….. (surat : Al-Fat-h Ayat : 16)
JAKARTA 26/11/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar