Senin, 23 Juni 2014

PUASANYA RASULULLAH




ADAB PUASA RAMADHAN

Diriwayatakan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah) sebelum solat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. (H.R.: Abu Daud dan Al-Hakiem)
Muqaddimah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW: Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku dan aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji, jangan berteriak-teriak (pertengkaran), apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan: "sesungguhnya saya sedang puasa" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang puasa itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira kerana puasanya. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad: Sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda: Manusia (umat Islam) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R.: Al-Bukhary dan Muslim)
Dalam hadist Salman al-Farisi berbunyi: “Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya perkara ini akan menjadi penghapus dosa-dosanya dan menjadi pembebas dirinya dari api Neraka. Dan ia akan mendapat
pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak semua orang mampu menyediakan buka orang yang berpuasa.” Rasulullah Saw menjawab, “Pahala ini Allah berikan bagi siapa saja yang menyediakan makanan bagi orang yang berbuka puasa meskipun berupa susu bercampur air, kurma atau seteguk air. Barangsiapa memberikan seteguk air bagi orang yang berbuka, niscaya Allah akan memberinya minum seteguk air dari telagaku, ia tidak akan dahaga selamanya hingga masuk ke dalam surga.”
Kesempurnaan Puasa
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda: Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat (untuk menerima) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.
Ketahuilah –semoga Allah merahmatimu-, bahwasanya puasa tidak sempurna kecuali dengan merealisasikan enam perkara:
Pertama: Menundukkan pandangan serta menahannya dari pandangan-pandangan liar yang tercela dan dibenci.
Kedua : Menjaga lisan dari berbicara tidak karuan, menggunjing, mengadu domba dan dusta.
Ketiga  : Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang  haram atau tercela.
Keempat: Menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa.
Kelima   : Hendaknya tidak memperbayak makan.
Keenam: Setelah berbuka, agar hatinya antara takut dan harap. Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima, sehingga ia termasuk orang-orang yang dekat kepada Allah, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk orang-orang yang dimurkai. Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap selesai melakukan ibadah(Lihat Mauizhatul Mukminin min Ihya’ ulumuddin, hlm. 59-60.)
Tata Cara Berbuka  Puasa Ala Rasulullah saw
1.Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad: Sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda: Manusia        (umat Islam) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R.: Al-Bukhary dan Muslim)
2.Diriwayatakan dari Anas r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah) sebelum solat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. (H.R.: Abu Daud dan Al-Hakiem)
3.Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi)
4.Diriwayatkan dari Ibnu Umar: Adalah Nabi SAW selesai berbuka beliau berdoa (ertinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap ada Insya-Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadith Hasan)
Sunnah Makan Sahur
1.Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya makan sahur itu berkat. (H.R : Al-Bukhary )
2.Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi SAW bersabda: Hendaklah kamu semua makan sahur, kerana sahur adalah makanan yang penuh berkat. ( H.R : An-Nasa'i )
3.Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit berkata: Kami bersahur bersama Rasulullah SAW kemudian kami bangkit untuk menunaikan solat (Subuh). Saya berkata: "Berapa saat jarak antara keduanya (antara waktu sahur dan waktu Subuh )". Ia berkata: Selama orang membaca lima puluh ayat. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
4.Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad SAW adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )
Amalan Berpuasa
1.Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: Adalah Rasulullah SAW orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah lebih dermawan tentang kebajikan (cepat berbuat kebaikan) daripada angin yang dikirim. (HR Al-Bukhary )
2.wayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW menggalakkan qiyamullail (solat malam) di bulan Ramadan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda: Barang siapa yang solat malam di bulan Ramadan kerana beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
3.Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan) beliau benar-benar menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan isterinya (agar beribadah). (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
4.Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi SAW bersungguh-sungguh solat malam pada sepuluh hari terakhir (di bulan Ramadan) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. (H.R : Muslim)
 Shalat Malam di bulan Ramadhan
1.Diriwayatkan dari Abu Salamah bin Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana solat malamnya Rasulullah SAW di bulan Ramadan? Maka ia menjawab : Rasulullah SAW tidak pernah solat malam lebih dari sebelas rakaat baik di bulan Ramadan mahupun di bulan lainnya, caranya: Beliau solat empat rakaat jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian solat lagi empat rakaat jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian solat tiga rakaat. (H.R : Al-Bukhary, Muslim dan lainnya )
2.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila bangun solat malam, beliau membuka dengan solat dua rakaat yang ringan, kemudian solat lapan rakaat, kemudian solat witir. (H.R : Muslim )
3.Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Ada seorang lelaki berdiri lalu ia berkata: Wahai Rasulullah bagaimana cara solat malam? Maka Rasulullah menjawab: Solat malam itu dua rakaat, dua rakaat. Apabila kamu khuatir masuk solat Subuh, maka berwitirlah satu rakaat. ( H.R : Jama'ah )
4.Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW solat di masjid, lalu para sahabat solat sesuai dengan solat beliau (bermakmum di belakang ), lalu beliau solat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul, maka Rasulullah tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda: Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian (untuk mengimami solat) melainkan aku khuatir solat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadan. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
5.Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah SAW solat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la )dan ( Qul ya ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah )
6.Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia berkata : Rasulullah SAW telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam qunut witir : (ertinya) Ya Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesihatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri kesihatan yang sempurna, pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahawa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
Malam Mulia Lailatul Qadar
1.Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang solat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
2.Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: Berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim )
3.Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang lelaki bahwa lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh, maka Rasulullah SAW bersabda: Saya juga bermimpi seperti mimpimu, (ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia (lailatul qadar) pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim )
4.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata: Saya berkata kepada Rasulullah SAW, Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar, apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda: Bacalah (ertinya) Ya Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )
Beriktikaf
1.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah SAW mengamalkan iktikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
2.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila hendak beriktikaf, beliau solat Subuh kemudian memasuki tempat iktikafnya.......... ( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )
3.Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila beriktikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia (buang air, mandi dll... ) ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
4.Allah SWT berfirman : (ertinya) Janganlah kalian mencampuri mereka (isteri-isteri kalian) sedang kalian dalam keadaan iktikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati... ( Al- aqarah : 187 )
BY ABI NAUFAL.23/6/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman