Rabu, 17 April 2013

SAKIT HATI DAN OBATNYA



                                       JANGAN SAKIT  HATI !
BERLINDUNGLAH

Muqaddimah
Hati yang lembut semakin diisi dengan iman dan dengan ilmu yang bermanfaat justru semakin luas dan semakin lapang menghadapi segala sesuatu. Berarti sebaliknya, apabila hati yang lembut ini semakin ditinggalkan oleh iman dan ilmu yang bermanfaat pasti ia menjadi semakin sesak lagi sempit. Sedangkan sempitnya hati dan sesaknya itulah hakikat sakit hati. Berarti sakit hati akan muncul apabila hati semakin ditinggalkan oleh iman dan ilmu yang bermanfaat. Dan ia akan muncul apabila hati terus dikotori oleh sesuatu yang mengotori iman dan meracuninya.
Penyebab Sakit Hati
1.Sakit hati sebab kebakhilan
Salah satu contoh racun hati dan pengekang hati ialah sifat bakhil. Kebakhilan memicu sakit hati. Sebab kebakhilan ialah sebuah sifat yang menahan pemiliknya untuk berbuat kebaikan, dan mencegah pemiliknya dari menuanikan setiap ketaatan dan kemuliaan. Oleh karena kebakhilan itu sedemikian maka wajar apabila sifat bakhil ini memicu sempitnya hati dan memicu sakit hati. Wajar apabila bakhil ini menyempitkan dada dan menghilangkan kesabaran. Wajar apabila ia mencegah lapangnya dada dan mengecilkan serta mengerdilkan jiwa dan meneyedikitkan kegembiraan. Sebaliknya ia justru memicu timbulnya banyak gundah dan gulana. Memicu timbulnya kedukaan dan kepenatan. Sehingga tak kuasa lagi ia menunaikan hajat kebutuhannya dan tidak lagi bisa membantu mendapatkan sesuatu yang dicari. Sebab balasan itu setimpal dengan amalan.
2.Sakit hati sebab kejelekan dan dosa
Di antara perkara yang memicu timbulnya sakit hati ialah banyaknya kejelekan dan dosa-dosa. Perhatikanlah firman Alloh ta’ala berikut ini:
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Alloh itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS az-Zumar: 10)
Pada ayat tersebut Alloh subhanahu wata’ala menyebutkan, sebagaimana pada beberapa ayat semisal lainnya, bahwasannya Dia azza wajalla akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikan atas kebajikan-Nya subhanahu wata’ala dengan dua balasan sekaligus, yaitu balasan di dunia dan balasan di akhirat. Ini berarti bahwa perbuatan baik itu berhak mendapatkan balasan yang disegerakan, dan perbuatan jelek pun akan mendapatkan balasan yang disegerakan, dan memang seharusnya demikian. Bila saja tidak didapati balasan atas orang-orang yang berbuat kebajikan selain dari lapangnya dada dari setiap apa yang mendesak hati sehingga hati tetap luas dan gembira serta merasakan kelezatannya terus menerus bergumul dengan Robbnya subhanahu wata’ala dan terus menerus di dalam ketaatan kepada-Nya azza wajalla, senantiasa berdzikir, menyebut-nyebut kenikmatan-kenikmatan-Nya atas ruh dan jiwanya, atas kecintaannya kepada-Nya, juga senantiasa menyebut-nyebut dengan dzikir kepada Robbnya, juga kegembiaraannya pada dzikirnya, maka cukuplah ini merupakan seagung-agungnya kegembiaraan. Bahkan ini lebih agung dibandingkan kegembiaraan seseorang yang didekatkan kepada penguasa atas kekuasaannya sekalipun.
Dan sedangkan apa yang kejelekan dibalas dengannya, berupa sempitnya dada, membatunya hati, buyarnya kehendak hati, kegelapannya dan terpecah belahnya, kegundahan dan gulananya, kedukaan serta ketakutan dan kekhawatirannya sebagaimana inilah yang didapati oleh setiap yang masih memiliki perasaan dan kehidupan, bahkan mungkin ia mendapatinya lebih sangat lagi, semuanya merupakan hukuman yang disegerakan, merupakan neraka dunia dan jahannam yang telah tiba. Inilah hakikat pemicu sakit hati.
Sedangkan menghadap kepada Alloh subhanahu wata’ala, kembali kepada-Nya, rela dengan keputusan qodho’ dan qodar-Nya, penuhnya hati dengan kecintaan kepada-Nya, terbiasa berdzikir menyebut-nyebut-Nya, gembira dan senang dengan mengenal-Nya merupakan pahala yang disegerakan dan surga dunia serta kehidupan yang tidak bisa dinisbatkan kepada sesuatu apapun sampi kepada kehidupan para raja sekalipun. Sehingga hati yang demikia tidak akan pernah dihinggapi sakit dan kesempitan.
3.Sakit hati sebab berpaling dari mengingat Alloh azza wajalla
Di dalam sebuah ayat Alloh azza wajalla berfirman: 
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thoha: 124)
Tentang penghidupan yang sempit dalam ayat ini ada yang menafsirkan artinya ialah adzab kubur. Sedangkan yang lebih tepat maknanya ialah penghidupan yang sempit di dunia serta di alam barzakh sekaligus.
Sesungguhnya orang yang berpaling dari peringatan yang telah diturunkan oleh-Nya subhanahu wata’ala dia berhak mendapatkan sempitnya dada dan kesulitan dan kepenatan hidup. Dia berhak mendapatkan besarnya rasa takut dan kekhawatiran hidup. Dia juga berhak mendapatkan perasaan rakus yang sangat terhadap dunia dan sangat letih dibuatnya. Bahkan ia akan begitu berduka saat tidak mendapatkan dunia. Seluruh rasa ini ada sebelum ia mendapatkan dunia maupun setelahnya. Sama dan tak berbeda. Dia juga akan mendapati kepedihan dan penderitaan pada setiap perasaannya sesuai dengan besar dan kecilnya, sangat dan lemahnya. Yaitu setiap  kepedihan dan penderitaan yang tak lagi bisa dirasakan oleh hati sebab hati telah terlalu lelap dibuai olehnya dan telah mabuk kepayang dibuatnya. Tidak sesaat pun dia terjaga melainkan pasti ia akan merasakan dan mendapati kepedihan tersebut. Maka iapun segera berusaha menghilangkannya dengan mabuk yang serupa untuk kedua kalinya. Demikianlah ia selama dan seiring waktu-waktu dalam kehidupannya.
Bila demikian keadaannya, adakah kehidupan yang lebih sempit dibandingkan kehidupan yang demikian ini? Duhai adakah hati yang lembut yang masih bisa merasakannya?
Sehingga, hati-hati orang-orang yang suka menyimpang dari syari’at Islam yang mulia, meninggalkan sunah Rosululloh, berpaling dari al-Qur’an, hati orang-oang yang lalai dari Alloh, hati orang-orang ahli maksiat benar-benar berada di dalam jahim sebelum masuk di dalam neraka jahimil akbar, jahim yang lebih besar. Sedangkan hati orang-orang yang baik lagi taat, patuh kepada Alloh dan kepada Rosul-Nya berada di dalam kenikmatan sebelum di dalam kenikmatan yang lebih besar. Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada di dalam neraka (jahim). (QS al-Infithor: 13-14)
Cara Penyembuhannya
Trus cara penyembuhannya, selain terapi relaksasi diri (ceilleee bahasanya) juga kudu diobatin tuh. Namanya ‘Obat Hati’ (Kaya lagunya Opick, hehe). Obat hati untuk penawar hati yang lagi patah hati menurut referensi saya adalah sbb:

1. Kalo kamu lagi patah hati, pasti rasanya sedih banget. Tisue-tisue berhamburan, bantal guling kudu dijemur tiap hari karena tiap malem basah air mata hihihi.... So,dari pada sedih-sedih mendingan dibawa rileks, tarik nafas dalem-dalem trus hembuskan perlahan-lahan sambil tersenyum menyebut asma Allah. InshaAllah bikin hati sedikit plong.. Beneran, saya pun sudah membuktikannya. Ini saya ambil dari buku Spiritual Quantum Smile tapi saya lupa pengarangnya siapa. Selain itu ada cara lain yang lebih utama yang bisa dilakukan yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya sedekat-dekatnya entah itu dengan cara melaksanakan sholat wajib maupun sunnah, berpuasa, berdzikir meyebut Asma-Nya, tadarus Al-Qur’an, bershalawat, pokoknya segala hal yang dapat membuat kita mengingat Allah dan Rasulullah. Pasti hati menjadi tenang dan beban terasa ringan.

"Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)”. (QS. An Nahl 81).

Jangan ingat-ingat si ‘dia’ lagi yang udah nyakitin kamu tar pasti jadi sedih lagi. Biarkan dia pergi dalam pengembaraannya, jika memang engkau adalah bidadarinya suatu saat dia pasti akan kembali ke dalam tepian hatimu jua. Tetapi jika engkau bukan bidadarinya maka Allah pasti akan menggantikannya dengan yang lebih baik tanpa kau sangka-sangka. Begitu pula dengan para ikhwan pesannya sama. Tetaplah bertawakal karena skenario Allah itu lebih indah dari yang kalian bayangkan, yang akan kalian sadari sendiri suatu saat nanti...

2. Mengingat kematian (waduh… bahasanya berat nih). Dengan mengingat kematian otomatis kita kembali mengingatkan tujuan utama dari hidup kita. Apa sih yang kita kejar selama ini? Apakah hanya kesenangan dunia sesaat yang pada akhirnya malah menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa maksiat dan zina? Bagaimana jika seandainya kita meninggal dalam keadaan sedang melakukan maksiat atau sedang berzina? (Na’udzubillahi min zalik) Karena jarak kita dengan kematian itu sangat dekat sekali, hanya berjarak sejengkal dan kita tidak akan pernah tahu kapan giliran kita akan dikunjungi oleh malaikat maut, yang bisa terjadi kapan saja dimana saja (duh.. mukanya jangan tegang gitu donk). Itu sebabnya, kembali kita luruskan niat-niat kita dengan merenungkan kembali tujuan dari hidup kita yang sebenarnya. Mau dibawa kemana kehidupan kita setelah di akhirat? Mau ke syurga atau neraka. Kalau mau di bawa ke syurga sudah-sudah donk melakukan maksiatnya, hentikan perbuatan zinanya mulai dari sekarang, selagi masih ada kesempatan nih... kata orang-orang sebelum 2012 (Nah loh mank 2012 ada apaan coba hehe...) Tapi jangan juga nunggu 2012 baru mau tobatnya. Kalo bisa dari sekarang deh, detik ini, menit ini juga :)

3. Tanamkan rasa syukur dan husnudzon bahwa maksud Allah ini baik. Allah telah menyelamatkan kamu dari perbuatan yang mendekati zina. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalaha suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek (QS. Al Isra 32)”
Mendekatinya saja sudah tidak boleh apalagi jika melakukannya. Berpikirlah positif, alhamdulillah Allah memberikan ujian di awal-awal yang itu tandanya Allah begitu sayang kepada kalian semua. Allah tidak ingin kalian melampaui batas dan terlibat terlalu jauh dalam perbuatan keji ini. Ambil hikmahnya, jangan pernah menyalahkan diri sendiri tetap berusaha bersabar dan bersyukur.

4. Jangan dengerin lagu-lagu yang melow-melow. Biasanya berpengaruh tuh, yang sedih makin sedih, yang tadinya ga sedih jadi ikutan sedih. Tapi jangan juga dengerin musik keras aliran rock metal nyaring-nyaring, kasian telinga kita (tar malah jadi budek hehe…) di tambah lagi hadiah piring terbang dari tetangga melayang kaya UFO kesana kemari hihihi..... Sudah begitu ga dapet apa-apa, ga dapet ketenangan ga dapet pahala juga, sia-sia kan? Yang di dapet malah emosi yang berlebihan. Music rock juga dapat mempengaruhi tingkat emosional kita loh, jadi harap berhati-hati.

“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-oranga yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS Al Kahfi 103-104)

Mending dengerin murottal Qur’an sambil mengahapal ayat-ayat dalam Al-Qur’an InshaALLAH hati terasa teduh, pikiran menjadi tenang, beban yang tadinya terasa berat menjadi ringan, sudah begitu dapat menambah hapalan surat dan pahala pula. Subhanallah… Siapa coba yang ga mau???

5. Berkumpul dengan orang-orang sholeh. Kalo lagi patah hati usahakan jangan menyendiri ya. Ntar muncul keingininan lagi lompat dari lemari (hihihi). Carilah temen-temen sholeh lalu ikut berkumpulbersama meraka. Di jamin deh dengan berkumpul bersama orang-orang sholeh kita dapat terbebas dari yang namanya patah hati. Karena kita selalu diajak dalam berbuat kebaikan, contohnya diajak sholat berjama’ah, diajak ngaji bareng, diajak ikut kajian-kajian ilmu dan sebagainya mengarah ke hal-hal positif. Dan biasanya berdampak pula pada kepribadian kita menjadi lebih sholeh dan sholehah. Jadi ingat ada pepatah bertemanlah kamu dengan penjual minyak wangi maka kamu akan mendapat wanginya juga. Kurang lebih seperti itulah.. (saya lupa soalnya hehe)

6. Mencari kesibukan dengan mengikuti kegiatan yang positif seperti mengikuti ekskul-ekskul di sekolah, organisasi-organisasi islam sesuai syariat di kampus, ikut UKM-UKM yang dapat menyalurkan bakat kita, ngajar di TPA, ngajar les private, ikut bakti sosial, bikin kelompok nasheed, mengikuti kajian-kajian ilmu agama dan sebagainya. Pastinya perhatian kita akan teralihkan hingga kita lupa kalau lagi patah hati, ujung-ujungnya rasa sakit hati akibat patah hati akan menghilang dengan sendirinya.

7. Rihlah atau tafakur alam bersama keluarga atau teman-teman (maksudnya teman akhwat dengan teman akhwat, teman ikhwan dengan teman ikhwan, jangan ampe kebalik loh... Bahaya). Dalam bahasa gaulnya artinya bertamasya atau jalan-jalan ke tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan alam misalnya kebun binatang, ke penagkaran hewan, hutan lindung, air terjun dan tempat-tempat lain yang berkaitan dengan alam. Sambil menikmati keindahan alam kita juga bisa sambil merenungkan ciptaan Allah yang meliputi alam semesta yang luas berserta isinya. Dengan bertamasya atau jalan-jalan bisa menghilangkan stress, kejenuhan dan kepenatan. Tapi jalan-jalannya jgn dengan lawan jenis kita yg bukan mahram loh… kalo itu lain lagi ceritanya. Ga boleh… Berbuahaya. Entar malah takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti dimakan buaya.... (apalagi buaya darat, hihihi takut....)

8. Berusaha ikhlas dan tawakal. Bahwa segala sesuatu yang Allah berikan baik itu berupa cobaan dan nikmat, memiliki hikmah dan mudharat untuk kita. InshaAllah, jika kita ikhlas dalam menjalani cobaan ini Allah akan menggantikan dia dengan yang lebih baik dan lebih halal tentunya untuk kamu. Bismillahi tawakaltu ‘alallah.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seorang muslim sebagai upaya penyembuhan penyakit hati yang dideritanya:
1.    Membaca dan menyimak Al Qur’an
Allah SWT telah memastikan bahwa al-Qur’an adalah penawar dari penyakit, penerang dan cahaya bagi hamba Allah yang dikehendaki-Nya. Firman Allah SWT :
“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman….” (QS. al-Isra’ : 82)
2.    Merasakan keagungan Allah SWT
Banyak dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang mengungkap tentang keagungan Alloh. Jika seorang muslim memperhatikan nash-nash tersebut, niscaya akan bergetar hatinya dan jiwanya akan tunduk kepada Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sebagaimana firman Allah :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. al-An’am: 59)
3.    Mencari dan mempelajari ilmu agama
Yaitu ilmu yang bisa menghasilkan rasa takut kepada Allah SWT dan menambah nilai keimanannya. Tidak akan sama keadaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak mengetahui.
4.    Banyak berdzikir
Dengan berdzikir kepada Allah SWT keimanan bertambah, rohmat Allah datang, hati tenteram, para malaikat datang mengelilingi mereka, dosa-dosa terampuni. Rosulullah saw bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, andaikata kamu tetap seperti keadaanmu di sisiku dan di dalam berdzikir, tentu para malaikat akan menyalami kamu di atas tempat tidurmu dan tatkala dalam perjalanan.” (HR. Muslim)
5.    Memperbanyak amal sholeh
Banyak hal yang dapat digunakan sebagai lading amal sholeh bagi kita. Sedangkan bentuk dan cara memperbanyak amal sholeh diantaranya adalah:
• Sesegera mungkin melaksanakan amal sholih
• Melaksanakan amal sholih secara terus-menerus
• Tidak gampang bosan dan capai dalam melaksanakannya
• Mengulang beberapa amal sholih yang terlupakan
• Senantiasa berharap apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT
6.    Rajin melakukan ibadah
Di antara rahmat Allah SWT ialah dengan diberikan-Nya beberapa macam peribadatan, sebagiannya berbentuk fisik seperti sholat, sebagiannya berbentuk materi seperti zakat, sebagiannya berbentuk lisan seperti dzikir dan do’a. Bahkan satu jenis ibadah bisa dibagi kepada wajib, sunnah, dan anjuran. Yang wajib pun terkadang terbagi kepada beberapa bagian. Berbagai jenis ibadah ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai penyembuh dari penyakit hati atau lemahnya keimanan.
7.    Takut meninggal dalam keadaan su’us khotimah
8.    Banyak mengingat mati
Rosulullah saw bersabda:
“Perbanyaklah mengingat penebas segala kelezatan, yakni kematian.” (HR. Tirmidzi)
Di antara cara yang efektif untuk mengingatkan seseorang terhadap kematian ialah dengan berziarah kubur, mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, dan lain-lain.
9.    Selalu ingat akan tibanya hari akhir
10.    Menelaah firman-firman Allah SWt yang terkait dengan peristiwa alam
11.    Bermunajat dan pasrah kpeada Allah SWT
12.    Tidak terlalu mengharap dunia
13.    Banyak melakukan ibadah hati
14.    Berdo’a kepada allah SWT agar dijaga keimanan kita
Semoga kita terhindar dari penyakit hati yang dapat melemahkan dan bahkan menghilangkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amin………
JAKARTA  18/4/2013

1 komentar:

  1. terimakasih infonya sangat menarik, kunjungi http://bit.ly/2xRreQj

    BalasHapus

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman