Senin, 25 Februari 2013

MAKHLUK Ghaib




 
                      KABAR  Tentang  JIN

Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,(QS.Al-Jin:1)

Muqaddimah
           
            Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Dialah yang menciptakan manusia dan jin beserta alam lainnya. Kedua-duanya diwajibkan hanya untuk beribadah , berbakti,taat dan patuh kepadanya di dunia ini . Semestinya diantara mereka berlomba dalam kebaikan , saling menciptakan kedamaian di ala mini, tetapi yang terjadi sebaliknya, saling merusak , membunuh , berbuat zhalim dll .
            Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada teladan ummat Islam daro berbagai aspek kehidupan , nabi Muhammad saw, para rabat , sahabat , alim ulama’ dan pengikut beliau yang setia lahir bathin sampai hari kiamat .
            Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia diantara makhluk lainnya, mereka diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan dibekali akal. Meskipun demikian , akal manusia terbatas . Oleh karena itulah , Allah SWT dengan kasih-sayangnya mengutus para Nabi dan Rasulnya untuk membimbing dan menyempurnakan keterbatasan manusia, terutama yang berkaitan dengan keghaiban .
            Bagi orang-orang yang beriman, tiada pilihan untuk berbuat kecuali meyakini dan mematuhi perintah-perintah Agama. Tidak semua yang tidak tampak dengan kasat mata berarti tidak ada wujudnya. Khabar tentang adanya surga dan neraka, kehidupan sesudah mati dan termasuk khabar tentang jin .
            Mungkin masih banyak ummat manusia yang tidak percaya dengan keberadaan makhluk Tuhan yang mempunyai persamaan amanat dengan manusia yaitu beribadah kepada Tuhan dalam kehidupan ini , yaitu makhluk yang bernama jin. Siapa mereka dan tugasnya ?
            Dengan izin yang Maha Kuasa, tulisan ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut . Tetnunya sesuai dengan al-Qur’an , Sunnah Rasul dan pendapat para alim-ulama’ . Sungguhpun demikian, mohon maaf atas kekhlifakan yang terjadi .
Iman yang ghaib
            al-Qur’an dan sunnah Rasul merupakan rujukan yang paling utama bagi orang-orang yang beriman dalam memahami makana kehidupan ini, baik yang berkaitan dengan kehidupan maupun sesudah mati. Kendatipun demikian , rujukan yang lain juga diperlukan. Bicara tentang hal-hal ghaib, akal manusia sangat terbatas. Agar tidak sesat dan menyesatkan, Allah SWT berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 85 yang artinya:  . . . dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit .
            Oleh sebab itu maka kepercayaan kepada adanya alam ghaib disamping alam yang nyata ini adalah termasuk pokok kepercayaan agama. Kalau tidak ada kepercayaan kepada yang ghaib, khususnya hal-hal yang diberitakan oleh Tuhan yang Maha Zdahir dan batin . Iman kepada Allah SWT adalah rukun iman yang pertama, sehingga bagi orang-orang beriman merupakan dasar yang utama dan menentukan untuk beriman kepada yang lainnya .
            Tuhan adalah sumber kehidupan yang nyata dan yang tersembunyi. Jika seseorang lemah imannya kepada Tuhan, maka sulit rasanya untuk mengimani rukun iman yang lain. Karena sangat dominannya keimanan kepada yang ghaib , tanda-tanda  orang yang bertaqwa ialah mereka yang beriman kepada yang ghaib baru kepada yang lain sebagaimana yang tersurat dalam ayat dua ketiga surat al-Baqarah yang artinya:(yaitu )mereka yangberiman kepada yang  ghaib . . . .
            Al-Qur’an dan Terjemahnya yang dikeluarkan oleh Departemen Agama menjelaskan bahwa yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh panca indranya . Percaya kepada yang ghaob yaitu, mengitiqatkan adanya sesuatu “yang maujud” yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra , karena adanya dalil yang menunjukan kepada adanya, seperti :adanya Allah, Malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya .
            Wal Hasil , maka kepercayaan kepada segala yang ghaib , termasuk eksistensi jin, bukanlah menimbulkan segala was-was dan takhayul , tetapi memperkokoh keimanan kita, hanya kepada satu Tuhan “Allah yang Maha Tunggal” lagi Maha Kuasa .
            Pakar tafsir yang kita kenal , M. Quraish Shihab dalam bukunya “Yang Tersembunyi” jin , Iblis, setan&Malaikat dalam al-Qur’an as-Sunnah serta wacana pemikiran ulama masa lalu dan masa kini menyatakan bahwa Agama melalui wahyu ilahi mengungkap sekelumit yang ghaib yang harus dipercaya itu, antara lain adalah apa yang dinamai jin. Apa yang diungkap wahyu, wajib dipercaya sebagai konsekuensi dari keyakinan tentang kebenaran agama dan pembawa agama, yakni rasul saw.
Penciptaan Jin
            Dalam kamus besar Bahasa Indonesia , kata jin diartikan sebagai makhluk halus(yang dianggap berakal) . Dari segi bahasa Al-Qur’an kata jin terambil dari kata yang terdiri dari tiga huruf, jim, nun, dan. Menurut pakar-pakar bahasa, semua kata yang terdiri dari rangkaian ketiga huruf ini mengandung makna ketersembunyian atau ketertutpan. Kata janna dalam Al-Qur’an surah al-An’am 6:76 berarti menutup . Allah berfiman:
$£Jn=sù £`y_ Ïmøn=tã ã@ø©9$# #uäu $Y6x.öqx. ( tA$s% #x»yd În1u ( !$£Jn=sù Ÿ@sùr& tA$s% Iw =Ïmé& šúüÎ=ÏùFy$#
 Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
 Muhammad Isa Dawud dalam bukunya”Dialog dengan jin muslim menjelaskan sebagai berikut”Jinn adalah nama jenis. Bentuk tunggalnya adalah jiniy, yang artinya”. “Yang Tersembunyi” , atau “Yang Tertutup” , atau “yang terlihat”. Hal itulah yang memungkinkan kita untuk mengaitkannya dengan makhluk-makhluk berakal, berkehendak , sadar dan punya kewajiban , berjasad halus, dan hidup bersama-sama kita di planet bumi ini. 1
            Dalam kitab “al-Jin . . .” yang karang oleh Raji al-Asmar mengatakan :”al-Damri berkata :dalam kitabnya”Hayatul  Hayawan al-Kubra”:Jin adalah makhluk yang bertubuh yang bersifat hawa(udara) yang mempunyai kemampuan berbentuk dengan berbagai bentuk , berakal serta mempunyai kemampuan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat .
            “ar-Raghib al-Asfahani berkata:dalam kitabnya”al-Mufradat fi gharibil Qur’an “makna jinn adalah sesuatu yang tersembunyi dari pancaindra “.
            Setelah memperhatikan komentar para pakar tafsir maupun bahasa makna jinn mempunyai arti:tersembunyi , tertutup tidak dapat dijangkau oleh mata kita alias tidak dapat dilihat oleh kasad mata . Makanya tidak aneh bila ada perbedaan pendapat diantara mereka tentang hakekat bentuk jinn, tetapi mereka sepakat meyakini keberadaan jinn itu sendiri .
            Jinn adalah benar-benar makhluk Tuhan yang diciptakan di alam ini dan mereka berketurunan serta mempunyai tugas saperi manusia yaitu beribadah sebagaimana tersurat dalam al-Qur’an surat adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku .
            Lafadz jin juga dijadikan salah satu surat al-Qur’an yang tercantum dalam urutan surat yang ke 72 . Ini menunjukkan perhatian Allah SWT kepadanya dan agar manusia tidak salah dalam memahami mereka  . Lafal al-Jin disebut 22 kali dalam al-Qur’an , alafal al-Jaan 7 kali disebut, sedangkan lafal al-Jinnah 10 kali Jadi jika dijumlahkan lafal tersebut dengan berbagai bentuknya yang dimaksud jin itu sendiri berjumlah 39 kali .
            Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan penciptaan jin, yaitu pada surat al-Hijr ayat 27 yang artinya:Dan Kami telah menciptakan jinn sebelum(Adam) dari api yang sangat panas . Surat lain, al-Rahman ayat 15 yang artinya:Din (Allah) menciptakan jaan dari nyala api .
Hadist Nabi pun menginformasikan hal yang sama. Imam Muslim dalam kitab shahihnya melalui istri Nabi, Aisyah ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda yang artinya:Malaikat diciptakan dari cahaya , jin diciptakan dari api yang berkobar sedangkan Adam (manusia) diciptakan sebagaimana apa ayang telah dijelaskan kepada kalian .
Macam-macam dan jenis Jin ?
            Dari beberapa ayat al-Qur’an  sementara ulama memahami bahwa jin memiliki kelompok-kelompok , bahkan masyarakat manusia . Mereka berilmu pengetahuan , berketurunan, mendapatkan taklif beriman dan beribadah ada yang beriman dan yang sebaliknya , bahkan mereka berbudaya.
            Raji al-Asmar dalam kitabnya menyimpulkan ada 4 macam bentuk yang dimiliki oleh jin yitu:
1.      Berbuat bentuk, berbentuk manusia
2.      Berbentuk binatang, seperti ular dan anjing hitam
3.      Berbentuk separuh manusia dan separuh binatang dan
4.      Berbentuk Thabi’at yang tampak(bermukim atau berpindah)tiadak makan dan tidak minum .
Ulama lalu meriwayatkan dari Nabi bahwa jenis jin ada yang memiliki sayap
 terbang diudara, ada yang berupa ular dan anjing, serta juga ada yang bermukim dan berpindah-pindah . Pendapat terdebut berdasarkan hadist yang diriwayatkan al-Hakim, ibnu Abu Hatim, al-Thabari , Abu Syaih, al-Hakim dan al-Baihaqi, hadist ini shahih sebagaimana dalam kitabnya imam as-Syuyuti “Jami” Shaghir”.
            Bahkan ada yang mengatakan jin itu berkelamin laki-laki dan wanita , sesuai dengan ajaran Nabi ketika kita buang hajat seraya berkata dan berdo’a yang artinya:Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari gangguan jin lelaki (al-Khubusut) dan jin perempuan(Khabistat) .
            Memang dalam al-Qur’an tidak secara gamblang menjelaskan jenis kelamin jin , namun terssirat dalam surat al-Kahfi ayat 50 dan dengan firman ini al-Qadhi Badruddin Muhammad bi Abdillah Asy-Syibli berkata:”Ini menunjuk bahwa mereka (jin) menikah dalam rangka memperoleh keturunan “.Tetapi dalam surah jin ayat6 yang artinya:Ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan beberapa laki-lakidi antara jin .
            Dalam kitab Luqatul Mirjan halaman 44 dijelaskan bahwa “Ibnu Jurair meriwayatkan dari Wahab bin Munabbih bahwa di pernah ditanya tentang jin, apakah mereka makan ,minum, tidak mati dan tidaka beranak keturunan. Diantara mereka ada beberapa jenis yang makan, minum, mati dan menikah “.
            Diantara jenis  mereka ada yang mendapat hisab(perhitungan amal baik dan jelek) dan disiksa oleh Allah,sebagaiman surat al-Jin ayat11yang artinya:dan diantara kami ada yang orang-orang shahih dan diantara kami ada(pula) yang tidak demikian halnya . . . sedang ayat 14 yang artinya:Dan sesungguhnya diantara kebaikan seberat dzarrahpun , niscaya dia akan melihat . . .(al-Zaljalahayat 7-8)
Kehidupan dan Tempat Jin
            Kehidupan makhluk dialam berbeda-beda pola hidupnya , sesuai dengan kodrat yang dimiliki dan kehendak Tuhan. Pola kehidupan manusia pun bermacam-macam ada yang terbelakan dan ada pula yang sangat maju, kaya dan miskin senantiasa menghiasi mereka, bahagia dan sengsara dan sebagaina. Tetapi yang jelas mereka akan diminta pertanggung jawab atas segala perbuatan di Bumi ini kelak kemudian .
            Demikian juga , kehudupan makhluk yang bernama jin sebagaimana keterangan sebelumnya , mereka ada yang mempunyai beban untuk patuh dan taat kepada Tuhan , sehingga mereka nanti akan diperhitungkan amal mereka. Kebaikan dibalas dengan kebaikan pula dan kejahatan dibalas dengan kejahatan sepadan apa yang dilakukan . Meskipun demikian , di antara ulama berselisih pendapat tentang balasan surga atau neraka bagi bangsa jin .
            Asy-Syaih Badruddin binAbdullah Asy-Syilbi menulis kitabnya “Gharaib Wa’ Ajaibul Jin” bahwa Abu Umar bin Abdul Barr berkata: Menurut kebanyakan ulama jin itu mukalaf dan pendapat beban dari Allah. Ar Rozy dalam kitab tafsirnya pun menjelaskan bahwa seluruh ulama sepakat bahwa jin itu mukalaf .
            Ulama yang berpendapat bahwa jin mu’min juga masuk surga sebagaimana manusia yaitu:Kebanyakan ulama, Mujahid , al-Harist al-Muharsiby, Mundzir bin Sa’ad . Adapun yang berpendapat bahwa jin tidak masuk surga yaitu : Imam Malik, Syafi’I , Ahmad, Abu Yusuf dan Muhammad .
            Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 133 yang artinya: kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan orang-orang yang bertaqwa  .
            Kata muttaqiin disini tidak ada pembatasan yang berarti siapa saja manusia atau jin asal bertaqwa , mereka masuk surga senagaimna firman tersebut . Ibnu Abbas pun berkata demikian .
            Sebaliknya jin yang kafir masuk neraka , Para ukama sepakat bahwa jin yang kafir itu juga disiksa besuk diakhirat sebagaimana firman Allah pada surat Fushshilat ayat 24 yang artinya: Maka nerakalah tempat mereka . Pada surat jin ayat 15 yang artinya : Adapunorang-orang yang menyimpang dari kebenaran maka mereka menjadi kayu api Bagi neraka jahanam .
            Jin Muslim selalu mencari rumah yang penghunninya tunduk kepada Allah SWT, yang betul-betul muslim dan tidak sekedar muslim . Jika jin muslim tersebut melihat penghuni muslim di rumah tersebut tidak melaksanakan perintah Allah , maka dengan sedih mereks meninggslksn rumsh itu , untuk kemudian mencari rumah lain yang penghuni-penghuninya taat kepada Allah .
            Jin muslim adalah makhluk yang betul-betul muslim. Mereka bisa menghapal ajaran-ajaran agamanya dengan kecakapan yang luar biasa . Kalbu mereka terisi keimanan dalam derajat yang untuk kemudian menangis tersedu-sedu karena takut kepada Allah .
ö@è% zÓÇrré& ¥n<Î) çm¯Rr& yìyJtGó$# ֍xÿtR z`ÏiB Çd`Ågø:$# (#þqä9$s)sù $¯RÎ) $oY÷èÏÿxœ $ºR#uäöè% $Y7pgx ÇÊÈ
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami Telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,(QS.Al-Jin:1)
Jadi ternyata kehidupan sebagian jenis jin hamper seperti manusia , menikah dalam rangka memperoleh keturunan , patuh dan taat kepada Allah SWT dan ada yang ingkar , belajar agama dan lain sebagainya .
            Tempat mereka di mana-mana , seperti :Toilet tempat yang paling disukai oleh jin sehingga Nabi menyuruh kita berlindung kepada Allah dari gangguannya, Ibnu Tainiyah menulis bahwa jin banyak di tempat yang kumuh, di mana terdapat najis, seperti di tempat pembuangan sampah dan kuburan .
            Dari hasil wawancara jn dengan Muhammad Isa Dawud dalam kitabnya mengatakan bahwa ji menghni dan mendirikan sebagian besar kota-kota serta pusat-pusat pemerintah mereka di atas air. Walaupun begitu , ada pula kota-kota dan pusat pemerintahan yang terletak di bagian-bagian samudra yang dalam dan di sungai-sungai . Selain itu, mereka juga menghuni padang-padang pasir luas dan tempat terpencil , gunung-gunung maupun jurang-jurangnya , termasuk pula guua-gua dan hutan-hutan. Bahkan ada sebagian di antara mereka yang tinggal di atap-atap dan kamar-kamar maupun di lorong-lorong rumah kita. Banyak pula setan yang bertempat tinggal di kamar-kamar mandi, comberan dan selokan-selokan .
            Oleh sebab itu, Rasulullah saw pernah keluar kepada pasir mengajak mereka (kelompok jin) kepada Allah , membacakan al-Qur’an dan mengajarkan epada mereka masalah agama. Hal ini dilakukan Rasululah sae berkali-kali sebagaimana disenutkan oleh riwayat Bukhari dan Muslim dari hadist Ibnu  Abbas dan Ibnu Ma’sud ra.
Juga ada penadapat ulama bahwa jin dan setan selalu taat pada azimat ?Muhammad Ishaq an-Nadzim dalam bukunya”Al-Fihrisat” yang memuat pendapat-pendapat Ulama:”Bahwasanyapara pembuat azimat itu sama menduka, kalau setan dan jin selalu taat kepada mereka dan selalu berkhidmat sesuai dengan perintah atau larangan mereka . Demikianlah pula para ahli sihir yang manjur , mereka berpendapat bahwa dengan melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan, justru sihir mereka akan lebih hebat . sebab setan akan  menjadi senang karenanya. Menurut pendapat mereka , setan dan jin dapat mereka perbudak,dapat diperintah membunuh atau menyakiti orang yang mereka kehendaki .
Syeih Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya”Wqoyatul Insan minal Jinni Wasy Syaitan “ menerangkan bahwa ada banyak sebab manusia dapat dikuasai aliasa sitempatioleh jin diantaranya:
1.      Jin lelaki jatuh cinta kepada orang wanita atau jin perempuan jatuh cinta kepada orang lelaki .
2.      Kezaliman manusia terhadap jin dengan menumpahkan air panas kepadanya atau menimpainya dari tempat yang tinggi dan lain sebagainya .
3.      Kezaliman jin terhadap manusia seperti mengganggunya tanpa sebab . Dalam hal ini jin tidak bisa mengganggu manusia kecuali dalam salah satu dari empat (4) keadaan berikut ini :a. marah sekali b. Takut sekali c. Senantiasa bernafsu syahwatnya  dan d. Lalai sekali .
Beliau selanjutnya mengatakan bahwa ketika jin masuk ke dalam jasad
manusia, dia langsung manuju otak dan melalui otak dia bisa mempengaruhi bagian mana saja di antara anggota tubuh manusia dari sentral di otak . Kajian-kajian kedokteran telah membuktikan bahwa para penderita ke erupan memiliki gelombang yang sangat halus dan aneh yang bersemayam di otak . Banyak jin yang memberitahukan kepada saya bahwa mereka menetap di otak .
            Hadist riwayat imam Muslim yang menerangkan bagiamana jin atau setan dapat masuk kedalam diri manusia, yaitu yang artinya : Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak adam sebagaiman darah yang mangalir dalam tubuhnya .
            Setiap manusia atau seorang muslim yang lalai dari dzikrullah /mengingat Allah, atau melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah , berarti memberikan peluang dan menyodorkan diri untuk dikuasai jin atau setan, jinjahat dan Ifrit .
            KH. Bahaudin Mudhary dalam bukunya”Esensi Puasa. Kajian Metafisika” mengatakan bahwa siapa yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya akan menjadi korban sinar Iblis(setan), pikirannya selalu dikendalikan Iblis yang mengajak berbuat buruk dan jahat sesuai dengan ide yang dimiliki oleh Iblis(setan) .
            Pemikir masa kini, Dr. Yusuf Al-Qardhawy dalam kitabnya “Mauqiful Islam.. . . “ menerangkan bagaimana jin membisikan kepada manusia yang ditiupnya , . . .  terkadang yang berbicara adalah jin Mu’min yang shaleh , dan terkadang adalah setan . Percakapan inipun terbagi menjadi dua macam :
Pertama : Beracakap-cakapnya jin atau setan kepada seseorang dengan percakapan yang dapat didengar oleh telinganya .
Kedua : Disusupkan kedalam hati seseorang ketika berada dekat dengan jin atau setan . contohnya adalah: janji-janji setan dan angan-angan yang dibuatnya, ketika menjanjikan kepada manusia dan membangkitkan angan-angan kosong, serta ketika memerintah dan melarangnya .
            Dari uraian di atas, kehidupan bangsa jin ada yang seperti manusia , yaitu: mereka nikah untuk mendapatkan keturunan , belajar agama yang dianutnya, makan (tulang, kotoran binatang danmakanan yang tidak disebut nama Allah) dan minum) dan bertempat di tempat-tempat yang jorok , bahkan dalam diri manusia yang lalai dari dzikrullah dan berbuat dzalim. Mereka juga mengalami mati, namun umur mereka panjang-panjang bila dibanding dengan kita .Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi bersabda yang artinya : Aku berlindung dengan keperkasaan-Ku ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan engkau, yang tidak mati, jin dan manusia mereka mengalami mati .
Kemampuan Jin
            Sering kita dengar dari orang-orang bahwa ilmu hitam alias yang menggunakan khadam jin atau dapat melakukan yang berat dan aneh-aneh seperti ilmu tenung , sante , pellet, dan lain sebagainya .Terlepas benar atau tidak , Islam memberikan arahan-arahan belum jelas di kelopak mata kita, khususnya hal-hal yang berkaitan denga keghaiban .
            Dengan akal, manusia mampu menciptakan berbagai alat yang canggih dan iptek sepanjang perjalanan mereka, bahkan manusialah mahkluk yang paling baik bentuknya dan mulia di antara makhluk lainnya . Tetapi bilamana  mereka tidak menggunakan akal dan hati nuraninya mereka lebih hina dari pada binatang .
            Makhluk yang bernama jin juga mempunyai kemampuan untukberbuat sesuatu , bahkan mereka dapat menjelma sesuatu yang ia maunya seperti berbentuk manusia , binatang dll .?
            Jika kita baca al-Qur’an dan sunnah Nabi, maka akan kita dapati informasi tetang kemampuan jin, di antaranya:
1.      Mengarungi Angkasa
Firman Allah SWT dalam surat jin ayat 9:
$¯Rr&ur $¨Zä. ßãèø)tR $pk÷]ÏB yÏè»s)tB ÆìôJ¡¡=Ï9 ( `yJsù ÆìÏJtGó¡o tbFy$# ôÅgs ¼çms9 $\/$pkÅ­ #Y|¹§ ÇÒÈ
Dan Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
[1524]  yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi rasul.
2.Pekerja Berat
Allah berfirman dalam surat Saba’ ayat 13:
tbqè=yJ÷ètƒ ¼çms9 $tB âä!$t±o `ÏB |=ƒÌ»pt¤C Ÿ@ŠÏW»yJs?ur 5b$xÿÅ_ur É>#uqpgø:$%x. 9rßè%ur BM»uÅ#§ 4 (#þqè=yJôã$# tA#uä yŠ¼ãr#yŠ #[õ3ä© 4 ×@Î=s%ur ô`ÏiB yÏŠ$t6Ïã âqä3¤±9$# ÇÊÌÈ
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
Firman Allah lainnya pada surat an-Namal ayat 39 :
tA$s% ×MƒÌøÿÏã z`ÏiB Çd`Éfø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ Ÿ@ö6s% br& tPqà)s? `ÏB y7ÏB$s)¨B ( ÎoTÎ)ur Ïmøn=tã ;Èqs)s9 ×ûüÏBr& ÇÌÒÈ
 Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya Aku benar-benar Kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
3.Ghaib ?
Ketidak mampuan jin mengetahui yang ghaib dijelaskan al-Qur’an antara lain
Melalui kisah nabi Sulaiman as . dengan para jin yang ditundukkan Allah kepadanya , sebagaimana dalam surat Saba’. Menurut riwayat , Nabi Sulaiman as sedang bertelekan memegang pada tongkatnya ketika kematian menjemput beliau . Para jin ketika bekerja dengan giat sesuai dengan penugasan nabi Sulaiman as, Mereka tidak mengetahui bahwa nabi Agung itu telah wafat kecuali setelah rayap memakan tongkatnya, sehingga lapuk dan tidak dapat menahan badan Sulaiman , sehingga akhirnya beliau jatuh . Ketika itu barulah para jin mengetahui bahwa Sulaiman telah wafat .
            Tetapi meskipun demikian, kemampuan jin sebagaimana uraian diatas, al-Qur’an menegaskan bahwa memiliki potensi yang lebih dan dapat diaktualkan . Penegasan ini tersurat pada surat an*namal ayat 40 :
tA$s% Ï%©!$# ¼çnyZÏã ÒOù=Ïæ z`ÏiB É=»tGÅ3ø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ Ÿ@ö6s% br& £s?ötƒ y7øs9Î) y7èùösÛ 4 $£Jn=sù çn#uäu #É)tGó¡ãB ¼çnyZÏã tA$s% #x»yd `ÏB È@ôÒsù În1u þÎTuqè=ö6uÏ9 ãä3ô©r&uä ÷Pr& ãàÿø.r& ( `tBur ts3x© $yJ¯RÎ*sù ãä3ô±o ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur txÿx. ¨bÎ*sù În1u @ÓÍ_xî ×Lq̍x. ÇÍÉÈ
 Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba Aku apakah Aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

[1097]  Al Kitab di sini Maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
Memanfaatkan Jin???
            Allah berfirman dalam surat al-Jin ayat 6:
¼çm¯Rr&ur tb%x. ×A%y`Í z`ÏiB ħRM}$# tbrèŒqãètƒ 5A%y`̍Î/ z`ÏiB Çd`Ågø:$# öNèdrߊ#tsù $Z)ydu ÇÏÈ
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan[1523] kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
[1523]  ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, Maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap Kuasa di tempat itu.
Memang aneh tapi nyata, manusia yang dilebihkan oleh Tuhan dengan berbagai kelebihannya, meminta perlindungan kepada jin . Sering kita dengar ceritera atau berita bahwa ada sebagian manusia mempunyai kelebihan memperalat atau sesuatu , terlepas benar dan tidaknya, atau sah-sah saja .
            Bagaimana pendapat para alim-ulama’ mengenai masalah tersebut ? sebelum mengkaji pendapat para pakar muslim, terlebih dahulu mari kita pahami pernyataan Nabi Sulaiman as yang tersurat pada surat Shad  ayat 35:
tA$s% Éb>u öÏÿøî$# Í< ó=ydur Í< %Z3ù=ãB žw ÓÈöt7.^tƒ 7tnL{ .`ÏiB üÏ÷èt/ ( y7¨RÎ) |MRr& Ü>$¨duqø9$#
 Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi".
Firman tersebut dapat dipahami bahwa Allah SWT mengabulkan dan menundukkan sebagian jin kepada nabi Sulaiman as .
            Ibnu Taimiyah membagi manusia yang mampu memerintah jin pada tingkat tiga macam yaitu :
1. Memerintah jin sesuai dengan yang diperintahkan Allah , yakni beribadah hanya 
    kepada-Nya dan taat kepada Rasul-Nya . Siapa yang melakukan ini, maka ia termasuk 
    wali Allah yang paling utama .
2. memanfaatkan jin untuk tujuan-tujuan mubah, sambil memerintahkannya
    melaksanakan kewajiban dan menghindari larangan Allah . Orang seperti ini bagaikan
    raja . Kalaupun dia termasuk wali Allah, peringkatnya dibawah peringkat pertama .
3. Menggunakan jin untuk hal-hal yang dilarang ileh Allah dan Rasul-Nya, seperti syirik
    dan membunuh, atau kedurhakaan lain .Sebenarnya yang melakukan hal ini , telah tertipu oleh setan .
            Syeih Muhammad Asy-Sya’rawi mengatakan bahwa . . . .Tetapi lanjutnya , jin yang baik sebagaimana manusia yang baik tidak mungkin rela diperalat oleh siapapun . Jika demikan, tidak demikian , tidak ada jin yang ditundukkan ?diperalat manusia kecuali yang jahat, namun itu pasti akan berakibat buruk dan sulit buat manusia sebagiamana firman Allah pada surat al-Jin ayat 6 diatas .
            Perlu diingat , bahwa tidak ditemukan satu ayat al-Qur’an pun yang menginformasikan kerjasam atara manusia dan jin dalam kebaikan. Yang ditemukan adlah ayat-ayat yang menunjuk jalinan kerjasama antara setan manusia dan setan jin . Sebagaimana firman Allah pada surat al-An’am ayat 112:
Yang artinya : Demikian Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi, musuh yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin. Sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu manusia .
            Ulama-ulama yang berpendapat bahwa jin dapat diperalat oleh manusia menyatakan bahwa hal tersebut terjadi melalui bacaan , tulisan-tulisan atau pekerjaan tertentu .
            Bagaimana dengan kisah Nabi Sulaiman ? Syihabuddin Mahmud al-Lusy, seorang pakar tafsir dan sastra dari baqdad  dan memilki kecendrungan tasawuf(1802-1854) , ketika menfsirkan doa Nabi Sulaiman diatas, menulis antara lain :Yang hak adalah penundukan jin yang pasti untuk nabi Sulaiman as, bukan melalui bacaan atau olah jiwa, tetapi penundukkan illahi tanpa perantara sesuatu . . . . .
            Memang persoalan berkhodam jin adalah pro dan kontra alias selisih pendapat , tetapi yang pasti berang siapa yang memperalat jin untuk kejahatan seperti menenung dan lain sebagainya, lambat laun mereka akan dapat balasan yang setimpal , bahkan senjata makan tuan . Ada sebagian ulama mengatakan bahwa orang-orang yang membaca sesuatu dari ayat-ayat al-Qur’an atau bacaan lainnya untuk maksud tertentu katakan kesaktian ataupun namanya , jika didasari dengan niat bukan mencari keridhaan Allah atau tulisan-tulisan tertentu maka kekuatan tersebut adalah daya jin atauy setan ?
            Persoalan menggunakan jimat-jimat dikalangan ulam bereda pendapat , meskipun dari al-Qur’an tau lainnya. Ibrahim An Nakha’i adalah seorang Imam dari pembesar fuqaha’ tabi’in yang meninggal tahun96 H. Ia berkata dalam kitab “Fathul Majid syray kitabut Tauhid” :”Mereka memakruhkan jimat-jimat keseluruhannya , baik dari al-Qur’an maupun bukan al-Qur’an “. Kata-kata mereka yang dimaksud adalah sahabat-sahabat Ibnu Mas’ud dari madarasah keilmuan yang terkenal di kufah , mereka yaitu: al-Qomah, al-Aswad, Masruq, Abi Wail, al-Harist bin suwaid, ‘Ubaidah as salmani , ar-Rabai’i, bin Kustaimdan yang lainnya”.
            Itulah sikap Adullah bin Mas’ud dan para sahabatnya . ketika Nabi Muhammad saw membai’at 9 orang beliau tidak membai’at karena padanya jimat maka Rasulullah mencabut jimat tersebut baru membai’tinya sambil bersabda yang diriwayatkan imam Ahmad dalam musnadnyayang artinya:barang siapa menggantungkan (memakai) jimat maka diatelah melakukan perbuatan syirik .
            Sedangkan yang membolehkan jimat-jimat yang bersal dari al-Qyr’an adalah Abdulah bin Amr , Rasulullah mengajarkan kepada kami untuk membaca kalimat-kalimat Allah yang artinya:Dengan nama Allah , aku berlindung denga kalimat-kalimat Allah yang sempurna . . . ..
            Yang jelas al-Qur’an maupun sunnah menyuruh kita untuk selalu berdo’a kepada-Nya , do’a adalah otaknya ibadah dan senjatanya orang-orang yang beriman kepada kekuasaan Allah SWT .
Jin Pendamping, Qarin Manusia
            Allah berfirman dalam surat az-Zuhruf ayat 36:
`tBur ß·÷ètƒ `tã ̍ø.ÏŒ Ç`»uH÷q§9$# ôÙÍhs)çR ¼çms9 $YZ»sÜøx© uqßgsù ¼çms9 Ö`ƒÌs% ÇÌÏÈ
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Setiap manusia ada teman pendampingnya , baikdari jenis jin atau dan malaikat, termasuk baginda Rasulullah saw. Ketika manusia cenderung dan berbuat kebajikan , qorin malaikatlah yang sangat dominant menariknya, tetapi sebaliknya jin berbuat keajahatan maka qorin jinlah atau setan yang menguasainya . Salah satu sebab manusia dalam kejahatan dan kehinaan tidak lain karena jauh dari petunjuk Tuhan . Mereka membaca al-Qur’an tapi hukum-hukumnya tidak dipatuhi ?
            Sahabat Umar bin Khatab yang terkenal kuat aqidahnyadan ditakuti syaitan, tetapi beliau tidak mampu mengislamkan jin atau syaitan pendampingnya. Hany Nabi Muhammad saw sajalah yang mampu mengislamkan qorin beliau sehingga beliau selamat dari tipu dayanya .
            Ahmad dan muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud yang
artinya:”Setiap orang dari kalian punya pendamping dari jin termasuk engkau wahai Rasulullah ?Nabi menjawab termasuk aku, tetapi Allah telah membantuku menundukkannya kemudian dia masuk Islam sehingga tidak memerintahkan aku kecuali dengan kebaikan “.
            Selain itu , seandainya orang –orang muslim selain Nabi mampu mengislamkan jin/ qorin atau syaitan pendampingnya niscaya tidak ada lagi hikmah diadakannya ujian dan cobaan?
Belum tentu setiap jin pendamping seorang muslim, qorinnya Islam, bisa kafir, atheis, penyembah berhala, kokunis Yahudi atau Kristen . Pendapat ini pengakuan jn muslim yang bersahabat dengan Muhammad Isa Dawud ?Pantas dan dapat kita pahami betapa sulitnya menjadi muslim yang kaffah, karena jin-jin pendamping kita berbeda aqidah . Tanpa pertolongan Allah SWT sulit menolak  ajakannya/ Bahkan sering kita dapati seorang ulama atau apa namanya , suatu saat terjerumus dari lembah jurang api neraka, apakah itu pengkhianatan , pendustaan, korupsi dll?
            Apa lagi mereka terjun je dunia politik , sulit rasanya untuk mempertahankan dan menolak ajaka jin-jin kafir atau setan beserta kroni-kroninya .Mungkin mereka mempunyai tujuan yang benardan mulia, namun tujuan tersebut dipapas oleh daya-daya setan jin dan setan manusia. Sebaiknya ummat Islam bagi tugas untuk menegakkan amal-ma’ruf dan nahi-mungjar sebagimana petunjuk Rasulullah saw.
Perlindungan Diri dari Gangguan Jin
            Betapa lemahnya kita menghadapi tipu daya jin atau setan, tapi sebagai seorang muslim yang beriman dengan kuasa dan kehendak Tuhan tidak boleh putus asa, yang terpenting bagi kita selalu berlindung-Nya dari kejahatan mereka . banyak ulama yang mengatakan bagaimana memagari iman dan taqwa mereka dari gangguan mereka , diantaranya: selalu mengadakan hubungan dengan-Nya, sperti berdo’a , berdzikir, membaca ayat-ayat al-Qur’an yang tersirat permohonan kepadanya seperti membaca surat al-Ikhlas ,al-Flaq an-Nash dll . Banyak aurad yang diajarkan kepada kita oleh para  alim-ulama. Tapi yang terpenting ,adalah giat beribadah, berdo’a , tawakal dan mentauhidkan Allah dalam segala urusan .
            Hanya dengan karunia Allahlah, tulisan ini dapat diselesaikan dan sebagai kesimpulan awal sampai akhit sebagai berikut:
1.      Berbagai macam bentuk jenis jin dan diantara mereka ada yang dihisab 
Sebagaiman Manusia .
  1. Kehidupan mereka ada yang seperti manusia , makan dan minum bekerja dan menikah .
  2. Jin dapat dilihat oleh mata manusia , jika mereka merubah bentuk dari aslinya dan orang-orang tertentu .
  3. Mereka bertempat diberbagai tempat, terutama yang kotor, bahkan diotak manusia(kesurupan jin) .
  4. Marah sekali, takut sekali dan bernafsu syahwat merupakan peluang sangat besar bagi mereka untuk menguasainya .
  5. Kemampuan jin tidak diragukan kehebatannya , namun manusia lah yang berilmu dan beriman lebih unggul .
  6. Tiada daya untuk menolak kecuali menghamba kepada Tuhan dan ikhlas kepada-Nya .
      Nabi mengajarkan kepada kita sesuatu wirid yang banyak sekali, ada satu yang patut kita baca dan renungkan yaitu: Bismillah laa Yadhurru ma’as mihi syaiun fill ardhi  wa la fis sama’ wahuwas samiul ‘alim!
Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’an dan Terjemahannya
  2. M. Quraish shihab, yang tersembunyi :Jin, Iblis, Setan& Malaikat dalam al-Qur’an serta wacana pemikiran ulama masa kini dan lalu
  3. Asy-Syaih Badruddin binAbdullah Asy-Syibli , Gharaib wa ‘ajibul Jin Kama Yushawiruhal Qur’an wa sunnah .
  4. Raji Al-Asmar, Al-Jin Haqiqatuhum al-Tahashun mainhum, ‘Ilajul Mashru .
  5. Muhammad Isa Dawud, Dialog dengan jin Muslim , pengalaman spiritual .
  6. Syaih Wahid Abdus Salam Bali , Wiqayatul Insan Minal Jin was Syaitan
  7. Dr. Yusuf Al-Qardhawi, Mauqiful Islam minal Ilham , wal Kasyfi, war Ra’ya wa minat Tamaim wal Kahanah war Ruqa.
  8. KH. Bahaudin Mudhary, Esensi Puasa , kajian Metafisika .
  9. Asy-Syaih Muhammad Mutawally Asy sya’rawy , Al-Fatwa .
  10. Prof. Dr. M. Mutawally Asy-Sya’rawy, Anda bertanya Islam Menjawab.
  11. Muhammad Ali Ash Shabuni, Shafwatut tafaasiir.
  12. Ibnu Katsir ,AL-Qur’anul Adzim .
  13. Tafsir lain –lainnya  . 

ABI NAUFAL
JAKARTA 2003


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman